Getol Perjuangkan 1 Juta PPPK Guru & Tendik, Bu Nurul: Saya Gemas Melihat Mas Nadiem

Rabu, 24 November 2021 – 02:50 WIB
Ketum DPP FHNK2I Raden Sutopo Yuwono bersama pengurus lainnya saat menyerahkan roadmap pengangkatan sejuta PPPK guru dan tendik non K2. Foto dokumentasi FHNK2I for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Forum Honorer Nonkategori Dua Indonesia (FHNK2I) Jawa Timur Nurul Hamidah mengaku gemas melihat kebijakan Mendikbudristek Nadiem Makarim.

Menteri yang akrab disapa Mas Nadiem itu dinilai tidak melihat pengorbanan FHNK2I dalam memperjuangkan satu juta PPPK guru dan tenaga kependidikan (tendik).

BACA JUGA: Guru Honorer yang Lulus Passing Grade PPPK Siapkan Demo Jilid II, Pengin Ketemu Pak Jokowi

"Ketika semua forum getol ingin PNS tanpa tes, kami konsisten lewat seleksi PPPK dengan usulan kuota satu juta," kata Nurul kepada JPNN.com, Selasa (23/11).

Berbagai upaya sudah dilakukan FHNK2I dalam mendukung program pemerintah tersebut, meskipun di tengah hujatan berbagai forum yang menolak PPPK.

BACA JUGA: Brimob Masih Bersiaga di Lokasi Buton Membara, Ada Pejabat Ikut Diperiksa

Namun, ketika tes PPPK sudah dilaksanakan justru muncul masalah baru. Sebab, pelaksanaannya ruwet dan dampaknya dapat merusak kewibawaan pemerintah.

Nurul menjelaskan pada awalnya FHNK2I lega pemerintah sudah menerima dan mengabulkan permohonan forum bahwa regulasi PPPK tidak hanya menyentuh honorer K2, tetapi juga non-K2.

BACA JUGA: PPPK 2022: Honorer K2 Tenaga Teknis Administrasi Makin Cemas

Selain itu, saat pelaksanaan tes, peserta juga diberikan berbagai kemudahan dan jadwal yang sangat jelas.

Walakin, setelah tes PPPK tahapan I dilaksanakan, tidak ada kejelasan dari pemerintah kapan mulai dilakukan penetapan NIP PPPK guru.

"Ini ribuan anggota kami sudah mulai tidak sabar. Semula banyak yang menitip ucapan terima kasih. Kini, mereka menuding pemerintah tidak serius, setengah hati, mempermainkan honorer, dan banyak lagi," tuturnya.

Sebagai pengurus organisasi, Nurul dan kawan-kawannya sudah berupaya menenangkan anggotanya, tetapi dia tidak bisa membendung kegalauan mereka.

Nurul juga mengaku heran mengapa pemerintah terutama Mas Nadiem tidak segera menuntaskan tahapan-tahapan seleksi sesuai jadwal yang telah dibuat.

Menurut dia, guru honorer yang lulus seharusnya segera dilakukan pemberkasan sesuai jadwal awal, bukan seperti sekarang yang ikutan molor tanpa ada kepastian.

"Kami berharap Mas Nadim tegas dan serius segera memproses pemberkasan calon PPPK guru tahap satu, melaksanakan tes tahap II, dan seterusnya," pungkas Nurul Hamidah. (esy/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler