jpnn.com, JAKARTA - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) mendengar kabar Presiden Jokowi akan melantik eks Bupati Kabupaten Banyuwangi Azwar Anas (AA) sebagai menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi (Menpan-RB) baru.
Sebagai salah satu organisasi guru, P2G memandang pilihan kepada AA sangat tepat, mengingat yang bersangkutan berlatarbelakang kuliah di kampus keguruan, yaitu IKIP Jakarta sekarang menjadi Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
BACA JUGA: Tolak RUU Sisdiknas, Guru Honorer & Swasta Siap Gabung Demo Buruh 6 September
"Latar belakang dari kampus pendidikan keguruan diharapkan menjadi pendorong AA untuk berpihak kepada para guru, khususnya guru honorer dan PPPK yang saat ini tengah menjalani proses rekrutmen," tutur Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim kepada JPNN.com, Rabu (7/9).
Lebih lanjut dikatakan proses rekrutmen guru PPPK sejauh ini masih banyak kendala kalau tidak dikatakan gagal.
BACA JUGA: Profil Azwar Anas yang Akan Dilantik Jokowi Jadi MenPAN-RB Hari Ini
Koordinasi yang buruk antara pemerintah pusat lintas kementerian dan pemerintah daerah berakibat seleksi tahap III guru PPPK belum kunjung dibuka.
Seleksi tahap I dan II pun menyisakan masalah seperti 193.954 guru lulus passing grade (PG), tetapi Pemda tak menyediakan formasi.
BACA JUGA: Guru Honorer & Swasta Menolak RUU Sisdiknas, 3 Alasannya Kuat
Lebih parah lagi guru yang sudah diangkat PPPK, mendapatkan SK, tetapi tak kunjung mendapatkan gaji dari pemerintah. Ada malan yang belum digaji sejak diangkat beberapa bulan lalu, seperti di Serang dan Bandar Lampung.
"Saya kira tak berlebihan, harapan besar kepada MenPAN-RB baru Pak Azwar Anas, agar lebih berpihak kepada guru honorer dan PPPK," ujar Satriwan.
Permintaan P2G, lanjutnya, karena AA berlatar belakang pendidikan keguruan di IKIP Jakarta atau UNJ. Beban pengelolaan rekrutmen PPPK ada di pundak AA, semoga diberikan kemudahan dan keberkahan dalam mengemban amanah.
P2G juga berharap, menpan-rb baru mampu meyakinkan presiden dan kementerian keuangan agar membuat kebijakan membuka kembali rekrutmen guru PNS. Sebab, Indonesia tengah mengalami darurat kekurangan guru ASN di sekolah negeri sampai 1,3 juta guru hingga tahun 2024.
Satriwan menegaskan berlangsungnya proses pembelajaran di sekolah selama ini sebagian besar ditopang oleh keberadaan guru honorer.
Sayangnya, hingga 2022 ini rekrutmen guru PPPK baru mampu menyerap 293 ribu guru saja. Itu pun masih meninggalkan tumpukan masalah.
Momentum yang tepat juga bagi menteri baru, untuk mengevaluasi secara total pelaksanaan rekrutmen guru PPPK sejauh ini. Kemudian, memberikan kejelasan nasib guru-guru lulus PG, tetapi tak kunjung dapat formasi dari pemda.
"Setumpuk PR rekrutmen PPPK guru menanti kerja cerdas, kerja keras, dan kerja tuntas MenPAN-RB RB Azwar Anas," pungkas Satriwan Salim. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Temui Mendagri, Azwar Anas Harapkan Jokowi Buka Munas APKASI
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad