jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menyimpulkan pernyataan Ketua Presidium Alumni (PA) 212 Slamet Maarif, yang sebelumnya mengecam bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3) kemarin.
Menurut pria yang karib disapa HNW ini, ada tiga poin dari pernyataan Slamet Maarif yang perlu digarisbawahi.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Bom di Katedral Makassar, Joe Biden Prihatin, Pelajaran untuk Driver Ojol
Pertama, PA 212 mengecam keras aksi bom di depan Gereja Katedral Makassar, agar umat tidak terprovokasi atau mengaitkannya dengan agama. Sebab, menurutnya, tidak ada agama yang mengajarkan aksi teror.
"Agar polisi mengusut tuntas," ujar Hidayat Nur Wahid melalui akunnya di Twitter, Senin.
BACA JUGA: Respons PA 212 soal Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Singgung Sidang Habib Rizieq
Ketika dihubungi, HNW mempersilakan JPNN.com untuk mengutip kicauannya tersebut.
Wakil Ketua MPR ini juga mengaitkan pernyataan PA 212 dengan persidangan Habib Rizieq Shihab dan kematian enam laskar FPI beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Terkutuk! Bom di Katedral Makassar Terjadi Saat Umat Kristiani sedang Merayakan Minggu Palma
Dia menilai PA 212 ingin masyarakat dan umat Islam fokus mengawal proses hukum dua kasus itu agar dituntaskan penegak hukum dengan adil.
"PA 212 Kecam Keras Aksi Bom di Gereja Katedral Makassar, agar umat juga fokus mengawal pembelaan untuk HRS dan keadilan untuk 6 Syuhada FPI," kicau @hnurwahid.
Dalam kicauannya kali ini HNW menyertakan sebuah laman berita yang mengangkat judul 'PA 212 Kecam Keras Aksi Bom di Gereja Katedral Makassar'.(gir/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Ken Girsang