PABC Hanya Menyerang 1 dari 3.000 Perempuan Hamil

Selasa, 04 Juni 2024 – 13:04 WIB
Mitra Keluarga Kemayoran mengadakan acara TalkShow dan Sharing tentang PABC (Pregnancy Associated Breast Cancer) - Kanker Payudara pada Kehamilan, bertempat di Hotel Borobudur, Rabu (29/5/2024). Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Mitra Keluarga Kemayoran mengadakan acara TalkShow dan Sharing tentang PABC (Pregnancy Associated Breast Cancer) - Kanker Payudara pada Kehamilan, bertempat di Hotel Borobudur, Rabu (29/5/2024).

Dalam talkshow tersebut mencuat bahwa kanker payudara adalah kanker yang paling banyak diderita pada perempuan.

BACA JUGA: Waspadai Kanker Payudara pada Kehamilan, Lestari Moerdijat: Deteksi Dini Diperlukan

Namun, khusus untuk PABC adalah jenis kanker payudara yang jarang diperkirakan menyerang sekitar 1 dari 3.000 perempuan hamil.

Terdapat peningkatan angka PABC, utamanya pada perempuan yang berusia di atas 35 tahun. Insidens kanker payudara secara keseluruhan pada umumnya meningkat seiring dengan bertambahnya usia.

BACA JUGA: Cegah Serangan Kanker Payudara dengan Mengonsumsi 5 Makanan Ini

Selain itu juga terdapat risiko lebih tinggi untuk terdiagnosa kanker payudara setelah kehamilan, terutama pada perempuan berusia di atas 35 tahun.

Pengobatan kanker payudara terkait kehamilan ditentukan oleh sejumlah faktor termasuk stadium kanker payudara, usia kehamilan, serta riwayat kesehatan individu dan preferensi pribadi terhadap pengobatan.

BACA JUGA: Waspada, Ini 4 Makanan Penyebab Kanker Payudara

Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa penghentian kehamilan pada trimester pertama atau kedua memberikan hasil yang lebih baik bagi pasien.

Jika diagnosis PABC telah ditegakkan menjelang akhir kehamilan, maka pasien dapat memilih untuk melanjutkan persalinan sebelum pengobatan dimulai.

Wanita yang didiagnosis menderita kanker payudara selama kehamilan harus berkonsultasi dengan ahli oncologist tentang pilihan pengobatan terbaik untuk mereka.

Pilihan pengobatan meliputi: Operasi Operasi payudara dapat dilakukan kapan saja selama kehamilan dan dianggap hanya menimbulkan sedikit atau tidak membahayakan bayi yang belum lahir. 

Kemoterapi Penelitian telah menunjukkan bahwa kemoterapi dapat diberikan dengan aman selama kehamilan, asalkan setelah trimester pertama.

Namun, pemeriksaan ini harus dihentikan dalam tiga minggu terakhir sebelum persalinan agar jumlah darah ibu dan janin dapat kembali normal.

Perencanaan dan diskusi yang cermat antara pasien, ahli onkologi, dan dokter kandungan akan diperlukan untuk merencanakan kemoterapi dengan tetap menjaga keselamatan kehamilan dengan memperhatikan waktu persalinan. 

Terapi radiasi harus dihindari selama kehamilan, tetapi dapat dianggap sebagai pilihanpengobatan setelah melahirkan jika kehamilan sudah hampir cukup bulan.

Acara Health Talk Kesehatan tersebut dibuka oleh Wakil Ketua MPR RI Dr. L estari Moerdijat, S.S., M.M. Pada acara tersebut beliau pun memberikan sambutan dan pesan kepada seluruh peserta yang hadir agar aktif memberikan pelayanan serta kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan payudara.

Talk Show dan sharing ini menghadirkan narasumber yang sudah begitu ahli dalam hal kesehatan kanker, yaitu: Dr. dr. Alfiah Amiruddin, MD, MSurg. (Spesialis Bedah Payudara Onkoplastik) dr. Henny M.A.R.Putri SpOG K.Onk MSc. (Spesialis Obstetri-Ginekologi Konsultan GinekologiOnkologi) dr. Maisie ME Johan, Sp.Rad. (Spesialis Radiologi) dr. Findy Prasetyawati, SpPD, K-HOM, (Spesialis Penyakit DalamKonsultan Hematologi-Onkologi) dr. Aida Luthfi Huswatun, SpOnkrad (K), MARS (Spesialis Onkologi Radiasi) dr. Rikky Irawan Tulus Purba (NAPAK (Navigator Pasien Kanker).

Health talk tersebut hadiri oleh para dokter, profesor, survivor serta wariors yang tergabung dalam beberapa komunitas kanker di Jakarta. Ikut hadir mendengarkan berbagai issue dantrend terkini penanganan kanker payudara pada kehamilan yaitu pada direktur rumah sakitdikalangan Mitra Keluarga Group, organisasi perempuan serta para undangan.

Melalui acara ini Mitra Keluarga Kemayoran ingin memberikan edukasi dengan tujuan meningkatkan kesadaran terhadap penyakit Kanker menimbulkan komplikasi secara langsung. Namun, perawatan kanker mungkin memiliki efek negatif pada kehamilan.

Lalu, untuk tindakan pengobatan yang umum dilakukan adalah kemoterapi.

Namun, tindakan pengobatan ini tidak bisa dilakukan pada trimester pertama karena dapatmembahayakan janin dan keguguran. Maka dari itu, dokter dapat memberikan kemoterapiselama kehamilan minimal sudah memasuki minggu ke-12.

Meski begitu, seseorang bisa memilih untuk menunda perawatan setelah melahirkan. Namun, jangka waktu yang dibutuhkan janin untuk berkembang secara bersamaan juga dapat membuatkanker makin besar.

Dokter yang akan menilai tindakan yang tepat terhadap kanker yangdialami. Mitra Keluarga Kemayoran mempunyai tujuan mengedukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap penyakit yang dapat diderita baik di usia produktif maupun di usia lanjut.(dkk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler