Pabrik Akan Beroperasi saat Lockdown Berakhir, tetapi Sekolah Baru Buka September

Minggu, 26 April 2020 – 17:31 WIB
Seorang pemilik restoran di Roma, Ezio Di Carlo mengolah pasta untuk membuat genocchi. Ramadan biasanya menjadi momen bagi pengusaha restoran meraih untung lebih besar. Foto: REUTERS

jpnn.com, MILAN - Italia mulai bersiap menggerakkan aktivitas perekonomiannya jelang masa penguncian diri atau lockdown yang akan berakhir pada 4 Mei mendatang. Pabrik-pabrik yang sempat ditutup akibat pandemi virus corona pun akan beroperasi kembali begitu lockdown berakhir.

“Kami bekerja dalam masa-masa ini untuk memungkinkan kembali membuka sebagian bisnis manufaktur hingga konstruksi pada 4 Mei,” ujar Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte kepada La Repubblica, Minggu (26/4).

BACA JUGA: Cerita dari Muslim Italia tentang Menyambut Ramadan pada Masa Lockdown

Perdana menteri yang juga guru besar ilmu hukum itu menuturkan, langkah-langkah jelang pencabutan lockdown akan dipaparkan paling lambat awal pekan depan. Menurut Conte, perusahaan yang akan beroperasi harus memperkenalkan langkah-langkah keselamatan terlebih dahulu.

Conte menambahkan, beberapa bisnis yang dianggap strategis termasuk yang berorientasi ekspor bisa kembali beroperasi pekan depan. Namun, mereka harus memperoleh persetujuan terlebih dulu dari pejabat lokal.

BACA JUGA: Ingat! Mudik Adalah Pemicu Malapetaka Corona di Italia

Sementara sekolah-sekolah yang saat ini masih diliburkan kemungkinan baru dibuka lagi pada September mendatang karena penelitian menunjukkan adanya risiko penularan yang sangat tinggi. Oleh karena itu Conte menegaskan, yang baik adalah mengajar jarak jauh.

Italia merupakan negara pertama di Eropa yang menderita akibat virus corona. Negeri Piza itu lantas memberlakukan lockdown pada Maret silam.

BACA JUGA: Awas, Sudah Ada Kerusuhan Akibat Lockdown Tanpa Cukup Pangan

Laman worldometers.info mencatat hingga Minggu ini (26/4) jumlah kasus COVID-19 di Italia mencapai 195.351. Dari angka itu, jumlah kasus aktif sejauh ini ada 105.857, sedangkan pasien yang dinyatakan sembuh ada 63.120 orang, sementara jumlah kematian mencapai 26,384 jiwa.(REUTERS/ara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler