jpnn.com, BLITAR - Direktur Utama PT Rejoso Manis Indo (RMI) Syukur Iwantoro menegaskan dukungan petani dan pengusaha pabrik gula berbasis tebu terhadap kemajuan pertanian Indonesia. Dukungan tersebut ditandai dengan mulai beroperasinya perusahaan gula Rejoso di Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
"Kami sudah mulai menggiling tebu sejak 22 Agustus 2019 yang lalu dengan mengolah tebu rata-rata di minggu pertama mencapai 4000 TCD. Angka ini masih akan terus naik sampai 10000-20000 TCD," kata Syukur, Sabtu (24/8).
BACA JUGA: Program Santri Tani Milenial Untuk Cetak Eksportir Milenia
Syukur menjelaskan, saat ini potensi lahan tebu di Kabupaten Blitar mencapai lebih dari 39000 hektar. Dengan luasan tersebut, pihaknya bisa membeli bahan tebu secara langsung melalui proses transaksi pembayaran transfer tunai ke pemilik tebu dua kali dalam seminggu.
BACA JUGA: Kementan: Ekspor Karet Meningkat Tajam
BACA JUGA: Musim Produksi Jagung, Indonesia Tidak Perlu Impor
Dengan moto “Petani Sejahtera, Produktivitas Tinggi, Perusahaan Berjaya”, PT RMI membuka harga pembelian Rp 72000/Kw, di atas harga dasar yang ditetapkan pemerintah. Harga dasar pemerintah sebesar Rp. 52000/kw. Diharapkan dengan sistem pembelian tebu putus dengan pembayaran yang cepat dan harga yang bagus ini, petani tebu Blitar akan semakin bergairah dalam menanam tebu," katanya.
Selain itu, kata Syukur, PT RMI juga memfasilitasi petani tebu untuk mendapatkan kredit KUR melalui Bank Negara Indonesia (BNI 46). Fasilitas ini yang selanjutnya akan menjamin pembelian tebu dengan harga layak. Di sisi lain, pihaknya juga mendapat dukungan kuat dari jajaran Pemerintah Kabupaten Blitar, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Penerintah Pusat.
BACA JUGA: Kementan Dorong Kerja Sama Program Santri Tani dan OPOP
BACA JUGA: Kementan: Ekspor Karet Meningkat Tajam
"Insyaallah PT RMI bersama petani tebu Blitar akan mengembalikan Kabupaten Blitar sebagai daerah produsen tebu dan gula konsumsi andalan Provinsi Jawa Timur dan memberikan kontribusi yang signifikan menuju tercapainya swasembada gula konsumsi Nasional. Total investasi yang dikeluarkan oleh PG RMI sudah mencapai 3,42 triliun rupiah," tukasnya.
Seperti diketahui bersama, Kementerian Pertanian terus mendorong minat investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi gula guna mencapai target swasembada gula. Dari catatan yang ada, terdapat 3 pabrik gula yang sudah mulai operasional. Kapasitas produksi masing-masing berkisar 6000 - 10.000 TCD dengan tingkat rendemen diatas 8 persen.
Jika dihitung maka dari tiga pabrik tersebut rata-rata dihasilkan 3.000 ton gula per hari. Kementerian Pertanian menargetkan pada 2020 akan terbangun 9 pabrik gula baru yang tersebar di Jawa dan Luar Jawa, serta Kawasan Timur Indonesia dalam rangka percepatan swasembada gula nasional.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan: Angkat Eksistensi Bawang Putih Lokal
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh