jpnn.com, PALEMBANG - Pabrik Pusri 2B PT Pupuk Sriwidjaja Palembang anak usaha PT Pupuk Indonesia sudah rampung dibangun dan siap beroperasi.
“Saat ini telah selesai pembangunannya. Pabrik dengan kapasitas 907 ribu ton urea per tahun dan 660 Ribu ton amoniak per tahun ini sudah mulai berproduksi. Pada 30 September 2016 pabrik pupuk Pusri II B sudah berhasil memproduksi urea, kemudian dilanjutkan dengan first drop amoniak pada 3 November 2016," ujar Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat dalam siaran persnya, Jumat (4/8).
BACA JUGA: Pemerintah Laos Dukung Rencana Investasi Industri Pupuk
Aas menjelaskan, pembangunan Pabrik Pusri 2B ini merupakan upaya perusahaan dalam meningkatkan efisiensi serta menjaga daya saing dan kehandalan pasokan pupuk urea di wilayah Sumatera dan sebagian Jawa, sehingga menunjang program pemerintah dalam ketahanan pangan.
"Menteri BUMN juga sudah mengusulkan kepada Presiden Jokowi untuk dapat meresmikan proyek ini”, tambahnya.
BACA JUGA: Pupuk Indonesia Grup Jajaki Kerja Sama dengan Laos
Pusri 2B ini menggantikan Pabrik Pusri 2 yang telah berumur lebih dari 40 tahun, dan sudah boros dengan konsumsi gas 38,16 per MMBTU. Pusri 2B memiliki konsumsi gas hanya 24,25 MMBTU/ton.
Pabrik Pusri 2B selain menerapkan teknologi baru juga dapat menghemat bahan baku gas alam. Pabrik Pusri 2B akan menghemat pemakaian gas hingga 14 MMBTU per ton urea.
BACA JUGA: Seperti ini Cara PT Pupuk Indonesia Cegah Penyimpangan
"Sehingga menurunkan harga pokok produksi, agar dapat bersaing dengan pupuk produksi luar negeri," tutur dia.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Dua Daerah ini Penyerapan Pupuk non-urea Melebihi Alokasi
Redaktur & Reporter : Yessy