Pabrik Sabu Digerebek di Cisarua

Selasa, 12 Juli 2011 – 09:09 WIB

BOGOR- Wilayah Bogor terus menjadi sasaran empuk para sindikat mafia narkotika untuk memproduksi barang haramnyaItu dibuktikan baru saja dibabat, sudah nongol lagi

BACA JUGA: Perampok Kuras 1,5 Kg Emas

Catatan Radar Bogor, sejak 2009 hingga 2011 ini sedikitnya sudah lima lokasi tempat pembuatan narkoba jenis sabu dan ekstasi yang digerebek polisi


Tadi malam, giliran aparat gabungan dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya bersama Satuan Narkoba Polres Tangerang yang menggerebek sebuah pabrik sabu-sabu di sebuah vila di Kampung Sukamaju, RT 1/11, Desa Tugu Selatan, Cisarua, Kabupaten Bogor

BACA JUGA: Beredar, Video Mesum Anak SMK

Puluhan kilogram sabu disita dari lokasi.

Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Nugroho Aji dalam keterangan persnya membenarkan kegiatan penggerebekan itu
"Ini merupakan pengembangan dari Polres Tangerang Kota," ujar Nugroho saat dihubungi wartawan, tadi malam.

Nugroho mengatakan, petugas telah mengamankan empat tersangka dalam kasus tersebut

BACA JUGA: Anggota Brimob Disidang Karena Simpan Sabu

Di lokasi, petugas menyita 10 jeriken tolowen, 1 jeriken soda api, 3 jeriken aseton, 20 jeriken HCl, 2 botol berisi methanol dan 1 drum H2SO4 serta peralatan lainnya"Kami masih meninjau lokasinya," tutupnya.

Sementara itu, Kapolres Tangerang Kota Kombes Tavip Yulianto mengatakan, pengungkapan pabrik tersebut merupakan pengembangan dari 4 tersangka"Keempat tersangka ini kami tangkap saat melakukan razia di Tangerang," kata Tavip.

Tavip mengatakan, razia yang digelar pada Sabtu (9/7) malam, petugas menemukan sejumlah sabu dan ekstasi dari dalam mobil yang ditumpangi keempat tersangkaDari hasil pengembangan, petugas mendapatkan informasi pabrik pengolahan sabu para tersangka yang ternyata diolah di sebuah pabrik rumahan"Setelah dikembangkan, pabriknya ada di vila di Bogor," kata dia.

Setelah itu, penggerebekan dilakukan bersama aparat Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya"Kita meminta Direktorat Polda Metro Jaya untuk memback up kita dalam penggerebekan karena lokasi penggerebekan berada di luar wilayah hukum Polda Metro Jaya," jelas Tavip saat dihubungi.

Menurut Tavip, penggerebekan dimulai sejak pukul 12.00 siangKeempat tersangka yakni terdiri dari 3 laki-laki berinisial Ju, Ti dan Sa serta seorang perempuan berinisial IkDari keempat tersangka ini, polisi menyita sabu dan ekstasi"Barang bukti pertama ada 22,6 gram sabu dan 205 butir pil ekstasi," ujar dia.

Sementara itu, Kasat Narkoba Polres Bogor AKP Luky, belum mau memberikan keterangan seputar kejadian tersebut"Untuk saat ini, saya belum bisa memberi keterangan sedikit pun tentang pabrik narkoba jenis apa, baru besok (hari ini, red) jam 12:00Dirut Narkoba Polda Metro yang akan memberi konferensi pers di TKPSaya tak mau melangkahi," ujar AKP Luky saat ditemui Radar Bogor di lokasi penggerebekan, tadi malam.

Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Wawan Haikal yang kebetulan berdomisili di dekat TKP membenarkan tentang penggerebekan tersebut"Memang benar ada penggerebekan, tapi saya tak tahu jam berapa digerebeknyaPokoknya tadi saya tahu pukul 19:00 karena dikasih tahu RT," tegas politisi dari partai Golkar itu.

Menurut Wawan, tempat tersebut adalah milik Pendi yang dikontrakan ke Abdillah Arab selama enam bulan, kemudian di oper kontrak kepada Thomas Riyadi warga jalan Melati RT 006 RW 003 Kelurahan Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, selama tiga bulan"Ya itu ada beberapa kali pindah tangan," jelas dia.

Lebih lanjut kata Wawan, selama ini penghuni memang dikenal tertutup oleh warga, bahkan penjaga vila pun tidak diperkenankan keluar dari lokasi"Alasan mereka (pelaku, red) sedang bercocok tanam, karena tanaman sekarang mahal," singkat dia.

Sementara itu Ketua RT 001, Nata menegaskan, penghuni tidak pernah bersosialisasi sama sekali, dan tak memperkenankan warga lain untuk masuk ke lingkungannyaBahkan warga juga tak pernah curiga, karena nyaris tak terlihat aktivitas sama sekali"Penghuni nggak pernah keluar bersosialisasi, kita mau masuk saja tak boleh.

Alasannya ya mereka membibitkan kembang dan bonsai yang harganya sampai Rp20 jutaMemang pertama kali ngontrak juga bilangnya seperti itu," pungkasnyaHingga berita ini diturunkan aparat gabungan dari kepolisian masih berjaga-jaga di lokasi kejadian(fdy)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Curi Motor, Peras Orang Pacaran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler