Pabrik Spring Bed di Koto Tangah Terbakar

Minggu, 27 April 2014 – 18:49 WIB

jpnn.com - PADANG - Pabrik pembuat tempat tidur (spring bed) milik PT Sinar Andalas Cemerlang di Kampung Batipuh Panjang, Kelurahan Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, Minggu siang (27/4) terbakar. Diduga, kebakaran ini terjadi akibat kesalahan pengoperasian alat pembuat rangka tempat tidur.

Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut, namun kebakaran ini sempat mengakibatkan kepanikan di sekitar lokasi. Banyaknya masyarakat yang berbondong-bondong menyaksikan kebakaran tersebut juga menghalangi warga dan anggota Basarnas serta Damkar untuk memadamkan api.

BACA JUGA: Video Pemilu Gila di Kabupaten Mentawai Beredar di Youtube

Informasi yang dihimpun POSMETRO (grup JPNN), kebakaran tersebut berhasil menghanguskan 75 persen bagian pabrik. Menurut pengelola pabrik, Jufin (47), asal api diduga dari korsleting di salah satu alat yang beroperasi untuk membentuk Spring Bed tersebut.

Ia  mendapatkan laporan dari salah satu penjaga pabrik, Erizal (30) kalau ada api yang muncul setelah ledakan kecil di alat tersebut. Tidak berselang lama, api langsung membesar dan menjalari semua spring bed yang tengah dikerjakan di dalam ruang operasi tersebut.

BACA JUGA: Batas Wilayah Kota dan Kabupaten Bogor Bermasalah

“Saya sedang ada di luar, lalu seorang penjaga pabrik menelpon saya, katanya ada ledakan di salah satu mesin pembuat spring bed. Tidak lama, langsung terlihat api yang sudah membesar,” tukasnya.

Karena bangunan tersebut berdekatan dengan kantor Basarnas Padang, pihak SAR langsung mengambil langkah pemadaman yang dibantu oleh beberapa warga sekitar menggunakan racun api dan air seadanya. “Beberapa personel Basarnas tampak memadamkan api bersama warga,” ujarnya.

BACA JUGA: Usut Keterlibatan Anggota KPU Kaltim dengan Kasus Kutim

Tidak lama berselang, personel Pemadam Kebakaran datang ke lokasi dan langsung menjinakkan api. Pemadam Kebakaran menurunkan sebanyak delapan unit armada pemadam dan kerugian ditaksir mencapai 4 Milliar Rupiah. Petugas sempat kewalahan karena api dengna cepat menyebar di pabrik yang memiliki luas sekitar 8.000 meter persegi tersebut.

“Kita sedikit kewalahan karena minimnya hydrant dan racun api didalam pabrik tersebut, tapi selama setengah jam api bisa diatasi,” ucap Kepala BPBD PK Kota Padang, Budhi Erwanto saat ditemui di lokasi.

Dia sendiri berpesan, setiap gudang ataupun pabrik harus memiliki setidaknya 10 unit hydrant atau racun api untuk mengatasi kebakaran. Melihat dari kebakaran yang terjadi di pabrik spring bed tersebut, BPBDPK Kota Padang pun rencana akan melakukan survei racun api ke perusahaan ataupun pabrik besar yang ada di kota Padang.

“Standarnya setiap pabrik, gudang atau perusahaan harus menyediakan sedikitnya 10 racun api, hal itu berfungsi untuk pertolongan pertama saat terjadi kebakaran,” harapnya.(ag)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ijazah Paket B dan C pun Bisa Dibeli


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler