jpnn.com, KALTENG - Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi melakukan gerakan tanam padi pada Food Estate di Desa Pantik, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis), Kalimantan Tengah.
Langkah itu mereka lakukan untuk mengakselerasi keberlanjutan pengembangan Food Estate lahan rawa sebagai lumbung pangan nasional, terlebih dalam menghadapi kondisi ketidakpastian akibat El Nino.
BACA JUGA: Bawaslu Usut Asal Stiker Anak Ketum Golkar di Traktor Bantuan Kementan
Luas lahan sawah lokasi penanaman padi ini 62 hektar yang merupakan hasil ekstensifikasi 2021 dengan indeks penanaman (IP) meningkat dari 100 menjadi 200 atau tanam panen 2 kali setahun dan produktivitasnya 2 ton per hektar.
"Ini merupakan program berkelanjutan yang dulu bangun Menteri Pertanian Amran Sulaiman tahun 2018, yaitu Program SERASI (Selamat Rawa Sejahterakan Petani) 9.000 hektar di Pulang Pisau dilanjutkan," ungkap Suwandi, Senin (11/12).
BACA JUGA: Pupuk Indonesia Dukung Kementan Sempurnakan I-Pubers
Dia mengatakan Menteri Amran berpesan program ini akan diperluas dan Kementerian Pertanian akan mensupportnya karena tahun 2023-2024 menargetkan peningkatan produksi terutama padi dan jagung.
Suwandi menjelaskan dengan adanya program Food Estate itu, dipastikan dapat menambah luas baku sawah dan juga melipatgandakan produksi pertanian di Kabupaten Pulpis.
BACA JUGA: Begini Cara Kementan Atasi Harga Cabai yang Melambung Tinggi
Saat ini, luas baku sawahnya mencapai 27.131 hektar.
"Potensi lahan di Kabupaten Pulang Pisau ini sangat besar. Penambahan lahanya tidak hanya ekstensifikasi tapi juga bisa melalui intensifikasi dengan meningkatkan indeks pertanaman, tadi yang 1 kali setahun menjadi 2 bahkan 3 kali setahun tanam," jelasnya.
"Sesuai arahan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Kementan dalam menggenjot pengembangan Food Estate ini tidak hanya menangani onfarm, tapi juga sisi hilir dan pasarnya," pinta Suwandi.
Lebih lanjut, Suwandi menegaskan Food Estate adalah program strategis nasional yang dikerjakan secara bertahap dan berkelanjutan oleh beberapa Kementerian dan Lembaga untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
Saat ini terdapat food estate Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, Jawa Tengah, NTT, dan Papua dengan total luas lahan 55,252 hektar.
Dia menjelaskan di Kalimantan Tengah yakni Kabupaten Pulpis, Kapuas, dan Gunung Mas terdapat total lahan Food Estate 44.135 hektar.
Dari keseluruhan Food Estate di Kalimantan Tengah terdapat hampir 100% yang sudah tertanami dan panen, sementara di beberapa lokasi lainnya sedang dalam proses demplot untuk mencari kesesuaian teknologi dan budidaya yang tepat.
"Perlu kami informasikan bahwa Food Estate di Pulang Pisau dan Kapuas petani sudah berhasil mendapatkan keuntungan ekonomi dari budi daya tanaman padi, jagung, peternakan dan perikananan. Dan ini akan diduplikasi di food estate didaerah lainnya. Produktivitas padi Food Estate Pulang Pisau hingga saat ini mengalami peningkatan, dari yang semula 3,18 hingga 3,78 ton per hektar menjadi 3,75 hingga 4,22 ton per hektar," terangnya.
"Pemerintah akan terus berupaya memaksimalkan lahan food estate yang ada saat ini untuk menjadi lumbung pangan nasional dengan berbagai inovasi dan teknologi pertanian," imbuh Suwandi.
Bersamaan, Pj Bupati Pulpis, Nunu Andriani mengapresiasi program Food Estate pemerintah pusat khususnya Kementerian Pertanian karena berhasil menambah luas lahan pertanian dan meningkatkan produksi khususnya padi.
Program ekstensifikasi yang dilakukan Kementan tahun 2021 di Kabupaten Pulpis seluas 3.300 hektar yang tersebar di 3 kecamatan, yang kondisikanya saat ini berhasil dengan indeks pertanaman 2 kali tanam setahun.
"Kami bersama petani siap berkomitmen meningkatkan potensi lahan. Kami mengucapkan terima kasih atas respon yang baik dari Menteri Pertanian Amran Sulaiman untuk mengembangkan Food Estate di Kabupaten Pulang Pisau sebagai lumbung pangan nasional, khususnya berkontribusi menekan inflasi," kata Nunu. (jpnn.com)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI dan Kementan RI Bersinergi untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian