Pupuk Indonesia Dukung Kementan Sempurnakan I-Pubers

Kamis, 07 Desember 2023 – 13:44 WIB
Pupuk dukung penyempurnaan aplikasi i-Pubers (Integrasi Pupuk Bersubsidi). Foto: dok Pupuk Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) terus mendukung Kementerian Pertanian (Kementan) RI untuk menyempurnakan aplikasi i-Pubers (Integrasi Pupuk Bersubsidi).

Senior Project Manager Advokasi Publik Pupuk Indonesia, Yana Nurahmad Haerudin menyatakan dukingan kepada i-Pubers adalah komitmen untuk meningkatkan tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi. 

BACA JUGA: Pupuk Kaltim Raih Peringkat Teladan 1 OPBP NAKER Award 2023

Hal ini disampaikan Yana saat menjadi pembicara dalam Webinar "Transformasi Kebijakan Pupuk Bersubsidi: i-Pubers" yang diselenggarakan oleh media Sinar Tani, Rabu (6/12).

"Kami bersama Kementan terus melakukan penyempurnaan agar aplikasi i-Pubers ini bisa diterapkan dengan optimal, menjadikan tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi semakin baik. Pupuk bersubsidi dapat diterima petani sesuai dengan regulasi dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional," ujar Yana.

BACA JUGA: Pupuk Indonesia & PLN Kolaborasi Perkuat Peran sebagai Pelopor Amonia Hijau

Yana menyampaikan bahwa i-Pubers merupakan hasil "perkawinan" antara t-Pubers (Tebus Pupuk Bersubsidi) yang dimiliki Kementan dengan aplikasi REKAN dari Pupuk Indonesia. 

Aplikasi ini mengintegrasikan data penerima pupuk subsidi di e-alokasi dengan data stok pupuk yang ada di Pupuk Indonesia. 

"Aplikasi ini dipakai kios untuk menginput data penyaluran pupuk bersubsidi secara digital," ujar Yana.

Saat ini i-Pubers telah diimplementasikan di Provinsi Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara. 

Adapun pada 3.140 kios atau 12 persen dari total kios yang dimiliki Pupuk Indonesia di seluruh pelosok negeri sebanyak 26.400. 

"Pada Juli 2023 Kementan meminta dilakukan piloting i-Pubers, kemudian bulan September, Pupuk Indonesia telah melakukan perluasan. Melalui pengintegrasian ini lebih menjamin penyaluran pupuk bersubsidi lebih tepat sasaran," ujarnya.

Pada implementasinya, Yana menyebutkan secara umum i-Pubers telah beroperasi dengan baik di enam provinsi tersebut. 

Namun, dia juga tidak memungkiri secara nasional masih ada sekitar 819 blankspot atau hanya sekitar 3 sampai 4 persen dari total kios.

Adapun solusinya, bisa melakukan transaksi penyaluran di luar titik kios. Selain itu, Pupuk Indonesia juga telah dibantu operator seluler dengan melakukan upgrade jaringan.

Menurutnya, mekanisme penebusan pupuk bersubsidi menggunakan i-Pubers menjadi jauh lebih mudah. Petani cukup datang dengan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP). Kios nanti akan melakukan input jumlah transaksi penebusan, dan petani menandatangani bukti transaksi pada i-Pubers. 

"Pada saat transaksi, KTP milik petani dan pupuk yang ditebus nanti difoto oleh kios melalui i-Pubers yang sudah dilengkapi dengan teknologi Geotagging. Teknologi ini bisa memberikan informasi tambahan seperti lokasi geografis, dan nama tempat transaksi," ujar Yana.

Adapun manfaat yang diperoleh, tambah Yana, antara lain adanya digitalisasi proses penebusan dan dokumen administrasi penebusan pupuk bersubsidi lebih teratur.

Kemudian, aplikasi ini memberikan kemampuan untuk menelusuri penyaluran pupuk bersubsidi di tingkat kios dengan menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Selain itu akan mempermudah kontrol stok produk secara real-time.

Perwakilan dari Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Yanti Ermawati yang juga menjadi pembicara menyampaikan pengembangan aplikasi i-Pubers ini merupakan upaya agar penyaluran pupuk bersubsidi sesuai dengan sasaran.

Pupuk bersubsidi ini menjangkau 5.931 kecamatan di seluruh Indonesia. 

Kemudian, untuk memastikan pupuk bersubsidi betul-betul sampai ke sana, mau tidak mau harus ada aplikasi yang bisa menghimpun hingga bukti-bukti transaksinya. 

"Kami mencoba dengan Pupuk Indonesia. Melalui uji coba ini, kendala-kendala yang muncul bisa dicarikan solusi," ujar Erma.

Erma mengungkapkan i-Pubers ini akan dikembangkan untuk rencana pemerintah pada bantuan langsung, yang akan ditransfer uangnya kepada petani penerima bantuan, dan kita akan terus melakukan perbaikan aplikasi untuk menyesuaikan dengan rencana tersebut,” ujar Yanti. (mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler