jpnn.com, JAMBI - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih terjadi di Provinsi Jambi pada Minggu (23/9) lalu.
Setidaknya ada empat daerah yang dilakukan pemadaman lewat udara oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi.
BACA JUGA: Tim Gabungan Denpom dan Polisi Geruduk Tempat Hiburan Malam
Lokasi ini notabene adalah lokasi yang sulit di jangkau lewat pemadaman darat.
Bachyuni Deliansyah, Kepala BPBD Provinsi Jambi mengatakan, ada 845 Hektar di empat titik, yakni, di Kumpeh, Muaro Jambi. Rantau Rasau dan Telaga Limau dan Pemusiran, Nipah Panjang di Kabupaten Tanjab Timur.
BACA JUGA: Hariatia: Saya Rindu Kepemimpinan Pak Harto
“Toal yang terbakar 845 Ha. Dari pemadaman ini, dilakukan 48 kali waterboombing,” ujarnya.
Untuk daerah Kumpeh, kata Bachyuni, setidaknya dilakukan delapan kali boombing yang menggunakan 40.000 Liter air. Sedangkan Yang terbanyak kapasitas pemadaman udaranya adalah di Telaga Limau, 13 kali pemadaman udara yang menghabiskan 65.000 liter air. Lalu ada daerah pemusiran Nipah Panjang dengan 60.00 liter air.
BACA JUGA: Pembobol Kartu ATM Ini Akhirnya Diringkus Polisi
“Dan Rantau Rasau, 7 kali boombing, 365.000 liter air,” akunya.
Untuk kelanjutan pemadaman udara, kata Dia, pihaknya tidak dapat memastikan. Tim udara BPBD Provinsi Jambi akan turun apabila ada titik yang sulit dijangkau oleh tim Satgas di daerah. “Boombing tergantung situasi di lapangan,” akunya.
Pemadaman ini tetap menggunakan helikopter bantuan dari BNPB Pusat. Yakni, Helikopter berjenis Kamov PK32. Mengenai pemadaman yang tak kunjung usai ini , Bachyuni menyebut, pihaknya terus meminimalisir titik api yang ada di Provinsi Jambi.
Mengenai tenggat waktu, Bachyuni menyebut, setidaknya bersamaan dengan penurunan status darurat karhutla Provinsi Jambi oleh pusat. “Untuk (penurunan,red) status kita lihat pada Oktober mendatang, sesuai SK Gubernur,” pungkasnya. (aba)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Puluhan Pendaki Dievakuasi dari Puncak Gunung Lawu
Redaktur & Reporter : Budi