Pahlawan Nasional, Tanpa Soeharto dan Gus Dur

Selasa, 08 November 2011 – 15:25 WIB

JAKARTA—Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas nama pemerintah Indonesia menyerahkan gelar dan tanda kehormatan Pahlawan nasional kepada tokoh-tokoh IndonesiaSelain itu turut diserahkan Bintang Budaya Parama Dharma kepada seniman dan budayawan.

Gelar pahlawan nasional diserahkan kepada tokoh Pejuang dari Jawa Barat Syahruddin Prawiranegara (Alm), tokoh Pejuang dari Kalimantan Selatan KH Idham Chalid (Alm),  Prof Dr Abdul Malik Karim Amrullah atau Buya Hamka (Alm) sebagai Tokoh Pejuang dari Sumatera Barat,  Ki Sarmidi Mangunsarkoro (Alm) Tokoh Pejuang dari DIY Yogyakarta,  tokoh Pejuang Bali I Gusti Ketut Pudja (Alm),  tokoh Pejuang Jawa Tengah Sri Susuhanan Pakubuwono X (Alm) dan Ignatius Josep Kasimo Hendrowahoyono (Alm) Tokoh Pejuang asal Yogjakarta.

Untuk kalangan budayawan dan seniman, diserahkan Bintang Budaya Parama Dharma kepada Benyamin Suaeb (Alm), Hasbullah Parindurie (Alm), Gondo Durasim (Alm), Huriah Adam (Almh), Idrus Tintin (Alm), Kwee Tek Hoay (Alm), Sigit Sukasman (Alm), Go Tik Swan (Alm) dan Gedong Bagus Oka (Ni Wayan Gedong) (Almh)

BACA JUGA: KPK Usulkan Korupsi Sensitif Disidang di Jakarta

Presiden SBY juga menyerahkan Bintang Mahaputera Adipradana kepada Sultan Sulaiman Syariful Alamshah (Alm).

Penyerahan tanda kehormatan dan gelar pahlawan nasional ini, diberikan kepada mereka yang dinilai berjasa bagi Indonesia
Memiliki keteladanan tinggi sesuai dengan bidangnya masing-masing

BACA JUGA: Ratusan Jamaah Haji Terserang Diare

Demikian yang disampaikan Ketua Dewan Gelar Tanda Jasa, Tanda Gelar, dan Tanda Kehormatan, yang juga menjabat sebagai Menkopolhukam Djoko Suyanto.

‘’Mereka ini melakukan perjuangan, mengisi kemerdekaan, melakukan pengabdian sepanjang hidupnya
Melahirkan gagasan, karya besar dan kepemimpinan besar

BACA JUGA: Mantan Bupati Nisel Terancam 5 Tahun Penjara

Inilah yang menjadi syarat untuk mendapatkan anugerah tersebut,’’ kata Djoko mengenai kriteria untuk memilih penerima penghargaan.

Sementara itu mengenai kekecewaan beberapa kalangan, dengan tidak masuknya nama dua mantan Presiden RI, Soeharto dan Gus Dur sebagai pahlawan nasional, disebut Djoko karena seleksi berlangsung di Kementrian Sosial berdasarkan usulan berbagai daerah dan kelompok masyarakat.

‘’Umumnya usulan sejarawan, tokoh, budayawan itu ada 12-13 orangKemudian masuk ke dewan seleksi(Gus Dur dan Soeharto) tidak masuk karena tidak ada yang mengusulkan,’’ kata Djoko.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Busyro: Pembubaran Tipikor Daerah Tunggu Hasil Evaluasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler