Pajak Moncer, Belanja Negara Berkurang, Alhamdulillah

Selasa, 29 Maret 2022 – 06:17 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani.Foto: Tangkapan layar konferensi pers virtual APBN, Senin (28/3).

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mencatat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Februari 2022 surplus sebesar 0,11 persen.

Sri Mulyani mengatakan surplus APBN diketahui sebesar Rp 19,7 triliun meningkat dibangkikan tahun lalu yang defisit Rp 63,3 triliun.

BACA JUGA: Waduh! Marc Marquez Dibonceng Motor Pajak Mati, Ini Kata DJP

"Dari sisi pendapatan negara, terjadi pertumbuhan 37,7 persen pada Februari 2022 dibandingkan periode yang sama 2021," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN, Senin (28/3).

Kemudian, penerimaan pajak pada Februari mencapai Rp 199,4, jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang Rp 146,1 triliun atau naik 36,5 persen.

BACA JUGA: Anda Menganggap Lapor SPT Pajak Tahunan Tak Penting & Bikin Ribet? Jangan Begitu, ya

Selanjutnya, penerimaan negara bukan pajak (PNBP)  terkumpul Rp 46,2 triliun pada Februari meningkat 22,5 persen dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 37,7 triliun.

Sri Mulyani melihat terjadi pemulihan ekonomi yang cukup menggeliat dari sektor-sektor tersebut.

BACA JUGA: Bagi yang Malas Bayar Pajak, Ada Warning dari Menko Muhadjir

"Dua hal ini menjadi faktor utama dari sisi kontribusi pendapatan, salah satunya pajak," jelasnya.

Namun, dari sisi belanja negara terlihat kinerjanya masih belum optimal dan masih lemah. Total belanja APBN baru Rp 282,7 triliun, dibandingkan tahun lalu Rp 282,9 triliun terjadi sedikit penurunan sebesar 0,1 persen.

Belanja pemerintah pusat tercatat Rp 172,2 triliun, lebih rendah dari tahun lalu Rp 109,7 atau terkontraksi 4,2 persen.

"Belanja K/L bahkan penurunannya tajam, yaitu 19 persen -ini terutama tadi yang belanja untuk Kementerian Kesehatan- Rp 78,6 triliun dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 97 triliun," ungkap Sri Mulyani.

Lebih lanjut, belanja non K/L yang didominasi untuk subsidi barang, LPG, dan listrik melonjak, yaitu Rp 93,6 triliun atau tumbuh 13,2 triliun dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp 82,7 triliun.

Selain itu, Sri Mulyani menambahkan TKDD secara total realisasinya Rp 110,5 triliun atau 7,1 persen lebih tinggi dari tahun lalu.(mcr28/jpnn)


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Wenti Ayu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler