Pak Bos Dihabisi Anak Buah, Libatkan Pembunuh Bayaran

Minggu, 30 April 2017 – 00:30 WIB
Otak pembunuhan sudah dibekuk. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, BERAU - Samir (57) akhirnya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di Bumi Perkemahan Mayang Mangurai, Kecamatan Teluk Bayur, Berau, Kaltim, Sabtu (29/4).

Dia dibunuh karyawannya sendiri, Laminyo (44) warga Jalan Gatot Subroto, Tanjung Redeb. Samir lantas dinyatakan hilang sejak Sabtu (22/4) lalu.

BACA JUGA: Pembunuh Sadis Itu Ditangkap, Mayat Perempuan Dalam Goni Itu adalah…

Kasatreskrim Polres Berau AKP Damus Asa, mengungkapkan, jenazah Samir ditemukan sekitar pukul 07.00 Wita. Kondisi jenazah sudah membusuk di beberapa bagian, seperti tangan kanan dan leher.

Terungkapnya keberadaan Samir, setelah petugas melakukan penyelidikan dan mengamankan Laminyo, yang diduga menjadi otak pembunuhan terhadap korban.

BACA JUGA: Polisi Buru Pelaku Pembunuh Pria dengan Tato Mawar Ditusuk Belati

Tertangkapnya Laminyo, berdasarkan keterangan sejumlah saksi, yang menyatakan sempat ada cekcok antara keduanya dan Laminyo dendam.

“Dari keterangan saksi, pelaku memiliki dendam terhadap korban, dari itu personel langsung mengamankannya. Saat diperiksa, Laminyo pun mengakui perbuatannya,” ungkap Damus.

BACA JUGA: Sudah 36 Hari, Kematian Janda Cantik Masih Misteri

Dari pemeriksaan terhadap Laminyo yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, melakukan pembunuhan dengan melibatkan dua orang yang dibayar.

Tersangka menjebak Samir dengan berpura-pura sebagai rekan bisnis yang hendak menyewa alat berat.

“Tersangka berpura-pura dan mengajak korban bertemu di belakang Bandara Kalimarau hari Sabtu (22/4). Di situ lah orang bayaran Laminyo mengeksekusi korban,” jelasnya.

Setelah berhasil membunuh korban, para pelaku langsung membawa jenazah korban ke Bumi Perkemahan Mayang Mangurai di Kecamatan Teluk Bayur, dan dibuang di dekat tempat sampah untuk menghilangkan arorma ketika jenazah membusuk.

Sementara mobil korban dibawa dan diparkirkan di Jalan Pulau Derawan.

“Jenazahnya disimpan dekat tempat sampah sekitar 20 meter setelah lewat gapura Mayang Mangurai,” lanjut Damus.

Dendam yang dimaksud, hingga Samir dibunuh, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, karena korban pernah menganggap rendah tersangka dengan mengelapkan kaki ke bagian tubuhnya.

“Menurut pengakuan sementara seperti itu, tapi rasanya tidak masuk akal hanya karena masalah sepele seperti itu. Sekarang masih kami kembangkan lagi apakah ada orang lain yang terlibat dalam aksi ini,” ujarnya.

Terkait berapa besar uang yang dikeluarkan tersangka membayar orang untuk membantu menghabisi nyawa Samir, pihaknya belum bisa menyebutkan nominalnya karena masih tersangka belum mau mengakui.

“Untuk berapa dia membayar masih kita coba cari tahu, sekarang ada dua orang yang diduga membantu Laminyo masih dijemput setelah diamankan di Kalsel. Kalau sudah kumpul semua baru bisa jelas,” katanya.

“Termasuk motif menyimpan mobil korban di Jalan Pulau Derawan juga masih belum tahu kami,” sambungnya.

Setelah Laminyo diamankan, dua terduga pelaku di Kalimantan Selatan (Kalsel) berhasil diamankan setelah pengejaran dilakukan yang dipimpin oleh Damus.

Kapolres Berau AKBP Handoko yang sempat memimpin penangkapan tersangka, termasuk menemukan jenazah korban, menyatakan penyelidikan masih terus dilakukan untuk mengungkap fakta pembunuhan yang dilakukan tersangka.

“Sementara kami masih menunggu dua terduga pelaku yang dalam perjalanan, motifnya ini masih belum jelas,” tegasnya.

Pihaknya, kata Handoko, untuk kepentingan penyelidikan dan penyidikan berencana melakukan autopsi terhadap jenazah korban.

“Ya kita ingin tahu penyebab korban meninggal, apakah menggunakan benda tajam atau cara lainnya. Yang kemudian dicocokan dengan keterangan para tersangka,” pungkasnya.(*/sam/app2)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pacheli Sudah Niat Membunuh dari Rumah


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler