Pak Ci Memuji Kebijakan Ekonomi Jokowi, Tapi ...

Jumat, 02 September 2016 – 05:00 WIB
Pengusaha kondang Indonesia, Ir Ciputra di Universitas Tarumanegara, Jakarta, Kamis (1/9). Foto: Mesya Mohammad/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Pengusaha properti papan atas, Ir Ciputra ikut memuji kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menjaring investasi. Pujian Pak Ci -sapaan akrabnya- pada kebijakan pemerintahan saat ini adalah tentang kemudahan berusaha dan pengampunan pajak atau tax amnesty.

Menurut dia, pemerintahan Jokowi memang serius dalam membenahi perekonomian nasional. "Semua program yang dilakukan presiden kita bagus,” katanya usai menghadiri pelantikan Rektor Universitas Tarumanegara, ‎Prof Dr Agustinus Purna Irawan di Jakarta, Kamis (1/9).

BACA JUGA: Pertambangan Kolaps, Penjualan Mobil Bekas Nyungsep

Namun, Pak Ci yang dipercaya sebagai pembina keho‎rmatan Yayasan Tarumanagara itu juga memberi catatan pada kebijakan pemerintah saat ini. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi pun tersendat.

“Masih ada kurangnya, yaitu Indonesia kekurangan entrepreneur. Jangan heran, apa pun yang dilakukan belum mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi dengan maksimal," paparnya.

BACA JUGA: Hapus Batas Harga Termurah, BEI Putuskan tak Intervensi Pasar

Lebih lanjut perintis Ciputra Group itu menambahkan, tersendatnya pertumbuhan ekonomi nasional tak bisa dilepaskan dari persoalan sumber daya manusia. Indonesia, katanya, memang kekurangan SDM berjiwa wirausaha.

"SDM kita kebanyakan‎ fokus mencari pekerjaan ketimbang membuka lapangan kerja. Alhasil ekonomi bisnis kita ditangani orang asing," ujarnya.

BACA JUGA: Anggaran Defisit, Penjualan Saham di BPD Diprediksi Sulit

Dia mencontohkan bisnis kuliner seperti donat waralaba dari asing. Meski pengelola dan pekerjanya orang Indonesia, namun keuntungannya masuk ke pengusaha asing.

"Kita bekerja capek-capek, tapi fee-nya dikasihkan ke entrepreneur luar negeri. Begitu juga IT, kita bayar mahal-mahal sistemnya, kemudian fee-nya disetor ke asing," kritiknya.

Ciputra mengaku sudah 10 tahun ini menyuarakan pentingnya Indonesia mencipta lebih banyak entrepreneur. Namun, katanya, idenya itu belum  didengar pemerintah.

Lebih lanjut Ciputra mencontohkan kurikulum di Untar yang serius menggarap kewirausahaan. Harapannya, lulusan Untar tidak mencari pekerjaan tetapi bisa menjadi pengusaha yang menyediakan lapangan kerja.

"Kalau ingin Indonesia maju, sektor pendidikan harus mengubah basis kurikulumnya dengan entrepreneur. Di Untar, hal tersebut sudah dilakukan, makanya sebagian besar lulusan Untar tidak memikirkan mencari ‎pekerjaan, namun mereka berpikir bagaimana menciptakan lapangan kerja baru," tandasnya.(esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Transmisi Gas Bumi Kalija I Lesatkan Laba Bersih PGN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler