jpnn.com - JAKARTA – Penurunan harga minyak dan fluktuasi nilai tukar rupiah tak membuat kinerja PT Perusahaan Gas Negara melempem. Perusahaan pelat merah itu tetap menunjukkan kinerja oke.
PGN membukukan pendapatan bersih sebesar USD 1,44 miliar pada semester pertama 2016. Jumlah itu naik sebesar USD 23 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 1,42 miliar.
BACA JUGA: Transaksi Uang Elektronik Masih di Bawah 10 Persen
Peningkatan pendapatan emiten berkode PGAS tersebut terutama diperoleh dari hasil kontribusi beroperasinya pipa transmisi gas bumi Kalija I yang dioperasikan PT Kalimantan Jawa Gas.
Laba operasi pada semester pertama 2016 sebesar USD 262 juta. Sementara laba bersih sebesar USD 152 juta atau Rp 2 triliun (kurs rata-rata di semester pertama 2016 Rp 13.424).
BACA JUGA: PKB Pengin Industri Rokok Tertutup untuk Asing
Adapun EBITDA sebesar USD 431 juta. Jumlah itu naik sebesar USD 14 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 417 juta.
"Kami melakukan berbagai upaya efisiensi sehingga mampu mencetak laba di tengah kondisi perekonomian yang sedang mengalami perlambatan," kata Sekretaris Perusahaan PGN, Heri Yusup, di Jakarta, Rabu (31/8).
BACA JUGA: Kemenpar Goda Warga Sapporo dengan Sales Mission
Selama periode Januari-Juni 2016, PGN menyalurkan gas bumi sebesar 1.613 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Jumlah itu naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 1.554 MMSCFD.
Rinciannya, sepanjang Semester pertama 2016 volume gas distribusi sebesar 796 MMSCFD atau naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 790 MMSCFD.
Volume transmisi gas bumi sebesar 816 MMSCFD, naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 763 MMSCFD. Heri mengatakan, sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian nasional, PGN optimistis kinerja perusahaan juga akan semakin baik. (fol/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 4,2 Juta Petani Tembakau Terancam jadi Pengangguran
Redaktur : Tim Redaksi