jpnn.com - LAMANDAU- Polres Lamandau, Kalimantan Tengah telah Hendry Samosir sebagai tersangka pembakaran hutan. Hendry yang berprofesi sebagai dokter membakar lahan seluas 50 hektare di Desa Sungai Mentawa kecamatan Bulik, Lamandau, Kalteng.
"Setelah melakukan introgasi baik dengan pemilik lahan maupun buruhnya, pemilik lahan memang menyuruh pekerjanya untuk membakar. Sehingga setelah kita lakukan pengumpulan barang bukti dan keterangan saksi maka kita telah menetapkan pemilik lahan (dr. Hendry Samosir) sebagai tersangka dalam kasus ini," ujar Kapolres Lamandau, AKBP Johanes P. Siboro dikutip dari Radar Sampit (Jawa Pos Group), Senin (20/6).
BACA JUGA: Banjir Datang, Pantura Kendal Macet Panjang
Beberapa barang bukti yang berhasil diamankan di antaranya adalah satu galon isi solar, dan dua galon kosong ukuran 25 liter.
Diketahui, tersangka Hendry merupakan seorang dokter yang saat ini masih aktif sebagai kepala Puskesmas Sematu Jaya. Ia juga merupakan suami dari Direktur RSUD Lamandau, dr. Darwita Lubis.
BACA JUGA: Banjir di Jateng, 47 Orang Tewas, 15 Hilang
Hal ini tentu ironis. Sebab, seorang dokter yang semestinya peduli dengan kesehatan, namun justru terlibat dalam pembakaran lahan yang menimbulkan polusi udara dan merusak kesehatan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya bahwa anggota Polres Lamandau setiap saat selalu memantau keberadaan titik api yang dideteksi oleh sejumlah satelit. Baik melalui situs Kementrian Kehutanan maupun situs Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
BACA JUGA: Kisah Bupati Tabanan Keturunan Majapahit, Bangun Candi di Mojokerto
"Kami selalu memantaunya untuk mengetahui keberadaan titik api di wilayah Lamandau. Jika ada ditemukan satu titik api saja, polisi wajib ke TKP, menuju ke titik koordinat sebagaimana yang ditunjukkan oleh satelit," ujar Kabag Ops Polres Lamandau, Kompol Rohman Yonky Dilatha.
Dia menambahkan, pada 14 juni 2016, ditemukan dua titik api yang masuk wilayah sekitar Desa Sungai Mentawa. Pihaknya pun melakukan pengecekan ke lokasi.
"Hasil pantauan di lapangan, perlu ada pengecekan lebih lanjut apakah lahan ini dibakar atau terbakar," ujar perwira melati satu itu.
Sebab yang terbakar bukanlah hutan atau semak belukar, namun lahan perkebunan sawit yang baru di buka dan baru ditanam. (fab/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Lelang Mobil Dinas, Siapa yang Mau nih?
Redaktur : Tim Redaksi