Pak Ganjar Ogah Kompromi soal Pungli, Kepala SMKN Peminta Duit Langsung Dicopot

Rabu, 12 Juli 2023 – 06:36 WIB
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi

jpnn.com, SUKOHARJO - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengambil tindakan tegas terhadap kepala SMKN 1 Sale di Rembang yang melakukan pungutan liar alias pungli.

Menurut Ganjar, oknum kepsek itu dicopot dari jabatannya setelah terbukti memungli siswa SMKN 1 Sale dengan dalih infak pembangunan musala.

BACA JUGA: Ganjar Pranowo Punya Dua Keunggulan Ini Dibandingkan Bacapres Lain

"Dia dibebastugaskan,” kata Ganjar di sela kunjungannya di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (11/7/2023) malam.

Gubernur ke-15 Jateng itu juga memerintahkan uang hasil pungli yang terkumpul segera dikembalikan.  Selanjutnya, Dinas Pendidikan Jawa Tengah menunjuk pelaksana harian (Plh) kepala SMKN 1 Sale.

BACA JUGA: Lewat Sistem Pengawasan MCP, Ganjar Berhasil Berantas Korupsi Hingga Pungli di Jateng

“Kami ambil tindakan tegas, tarik dulu, pindah dulu. Jadi, kami langsung (tunjuk) Plh,” tuturnya.

Ganjar menambahkan tindakan tegas terhadap kepala SMKN 1 Sale itu merupakan langkah agar ke depan hal serupa serupa tidak terjadi lagi, termasuk di sekolah lain.

BACA JUGA: LaporGub Jateng Banjir Aduan soal Pendidikan, Ganjar Siapkan Langkah Ini, Simak

Gubernur yang kini menjadi bakal capres untuk Pilpres 2024 itu menilai peran aktif masyarakat melaporkan pungli akan sangat membantu upaya untuk memberantas praktik lancung tersebut.

“Agar menjadi perhatian bagi semuanya untuk tidak main-main, hal-hal aduan selalu datang, maka model-model semacam ini ya kita butuh bantuan masyarakat. LaporGub (aplikasi Laporan Pengaduan Online Provinsi Jawa Tengah, red) sudah cukup," ujarnya.

Mantan pimpinan Komisi II DPR itu mengaku tidak menduga temuan soal praktik pungli itu mencuat dan menjadi perhatian banyak orang. Video dialog soal pungli berkedok infak yang diunggah akun Ganjar di media sosial pun dilihat banyak warganet.

"Saya juga tidak menduga obrolan itu ternyata diperhatikan oleh banyak orang, dua juta lebih tadi mengakses Instagram saya karena soal itu dan dia menceritakan kejadiannya di mana-mana," ujar Ganjar.

Penyandang gelar S.H. dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menegaskan terungkapnya pungli berkedok infak tersebut menjadi pengingat bagi para kepala sekolah dan guru di mana pun agar berhati-hati.

Ganjar berulang kali menegaskan agar tidak ada pungutan dalam bentuk apapun kepada siswa atau wali siswa, apalagi sudah ada aturan tegas yang mengatur tentang hal itu.

"Jadi, kami titip kepada kawan-kawan guru, kawan-kawan kepala sekolah, agar berhati-hati betul pada soal tarikan-tarikan kepada siswa agar tidak memberatkan," pesannya.

Menurut Ganjar, sebenarnya masih ada berbagai cara kreatif yang bisa dilakukan pihak sekolah tanpa harus meminta iuran kepada siswa. Misalnya, dengan mengundang alumni untuk ikut berperan membangun sekolah.

"Ada beberapa sekolah cukup kreatif, dia membangun dengan mengundang alumni. Itu, kan, boleh, tetapi bukan siswa (dipungut biaya, red), kasihan," imbuhnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng Uswatun Hasanah menambahkan pihaknya langsung turun tangan menyelidiki kasus pungli itu setelah kabarnya mencuat.

Menurut dia, kepala SMKN 1 Sale mengakui adanya pungutan infak untuk membangun musala atau sarana ibadah melalui komite sekolah.

Pungutan pembangunan musala itu dilakukan pada 2022. Dari total 534 siswa, 460 di antaranya sudah membayar.

Adapun 44 siswa tidak membayar karena tergolong tidak mampu. Sisanya, 30 siswa tidak membayar dengan pertimbangan sudah tahun keempat.

"Sampai saat ini dana yang terkumpul Rp 130 juta dan telah digunakan pada 2022 untuk pembangunan musala. Pembangunan musala saat ini sudah mencapai 40 persen," kata Uswatun.

Selain itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng juga memberikan pendampingan khusus kepada siswa yang melaporkan praktik pungli di SMKN 1 Sale tersebut.

“Kami langsung minta dilakukan pendampingan supaya tidak terjadi perundungan dan harus dijamin siswa tersebut nyaman, bisa menjalankan aktivitas seperti biasa sesuai kapasitasnya sebagai peserta didik tanpa intervensi dari pihak mana pun," tutur Uswatun.

Saat ini oknum kepala SMKN 1 Sale tersebut sudah ditarik ke Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah III Jateng. Syahdan, untuk sementara SMKN 1 Sale dipimpin Plh kepsek.(Mcr21/JPNN.com)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saatnya Tokoh Muda Pimpin Indonesia, Ganjar Jadi Harapan Penghayat Kepercayaan


Redaktur : Antoni
Reporter : Romensy Augustino

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler