Pak Ganjar Raih Penghargaan, Ini Pesan Bu Mega untuk Para Kepala Daerah

Jumat, 27 Agustus 2021 – 18:25 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo mendapat penghargaan Trisakti Tourism Award 2021. Foto: dok PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Tak sia-sia kerja keras Gubernur Jateng Ganjar Pranowo membangun wilayah yang dipimpinnya.

Dia mendapat apresiasi dari DPP PDI Perjuangan. Ganjar mendapat penghargaan spesial sebagai kepala daerah yang bekerja luar biasa dalam penmbangungan kepariwisataan.

BACA JUGA: Selamat, Destinasi Wisata Jateng Raih Juara Trisakti Tourism Award 2021

Penghargaan diberikan dalam ajang Trisakti Tourism Award 2021, Kamis (26/8) di Kantor pusat DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro , Jakarta Pusat.

Sebanyak 242 daerah mengikuti ajang ini yang disiarkan langsung melalui live streaming ini.

BACA JUGA: Lihat Selisih Elektabilitas Ganjar Puan dan Airlangga, Jauh!

Ganjar mendapatkan penghargaan atas kontribusinya dalam penetapan Cagar Biosfer Karimunjawa dan Cagar Biosfer Taman Nasional Merapi-Merbabu oleh Unesco.

"Untuk kategori kepala daerah yang memiliki effort luar biasa di bidang pariwisata. Penghargaan diberikan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan destinasi wisata andalan Karimunjawa dan Taman Nasional Merapi-Merbabu," kata MC dalam acara itu.

BACA JUGA: Pak Ganjar Minta ASN Membeli Produk Para Petani

Ganjar yang hadir secara langsung maju untuk menerima penghargaan. Memakai pakaian adat Jawa, Ganjar menerima penghargaan yang diberikan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto.

Selain Ganjar, sejumlah kepala daerah lain juga mendapat penghargaan. Di antaranya Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen, Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabagalet, Wagub Sulawesi Tenggara Lukman Abunawas, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey.

Selain itu, sejumlah penghargaan juga disabet sejumlah desa wisata Jawa Tengah. Dari semua kategori yang dilombakan, desa wisata di Jateng masuk sebagai pemenang.

Adapun kategori desa wisata kreatif, juara pertama diraih Desa Wisata Wanurejo Kabupaten Magelang. Untuk kategori desa wisata pilihan netijen, juara pertama diraih oleh Desa Wisata Sumber Jatipohon Grobogan.

Selain itu, untuk kategori desa wisata budaya, dua desa wisata Jateng mendapat juara. Yakni Kampung Wisata Budaya Baluwarti Solo menyabet juara 3 dan Desa Wisata Kaligentong Boyolali sebagai juara harapan ketiga.

Sementara untuk kategori desa wisata alam, Desa Wisata Kandri Kota Semarang menyabet juara harapan tiga. Dan untuk kategori desa wisata kuliner, Desa Wisata Kampung Jawi Semarang menyabet juara pertama. Selain itu, ada pula Desa Wisata Gerduren Banyumas sebagai juara harapan ketiga dalam kategori yang sama.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan penghargaan ini dipersembahkan untuk insan pariwisata di Jawa Tengah. Ia berharap, penghargaan ini dapat memicu semangat para pelaku pariwisata Jateng khususnya di desa-desa untuk terus berkreasi dan berinovasi.

Ganjar mengatakan, pengembangan desa wisata di Jawa Tengah memang sedang digenjot. Banyak desa wisata di Jateng yang telah tumbuh dan menjadi percontohan nasional.

"Kami bahkan sudah buatkan Perda Khusus Desa Wisata. Selain itu, setiap ada desa wisata unggulan, kami memberikan uang pembinaan masing-masing Rp1 miliar," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri mengatakan, ajang Trisakti Tourism Award 2021 ini sengaja mengambil tema desa wisata. Tujuannya untuk melihat bagaimana perkembangan di desa.

"Kenapa saya minta acara ini, tujuannya justru untuk melihat bagaimana kegiatan di desa. Di pedesaan. Karena saya melihat, perkembangan kampung, desa, dusun itu seringkali terlewati oleh kita," katanya.

Desa, lanjut Megawati, kini jadi perhatian pemerintah pusat. Dana desa sudah digelontorkan cukup besar, sehingga harus dilihat efektivitas dari dana desa itu.

Megawati meminta semua kepala daerah mengoptimalkan seluruh potensi yang ada, termasuk pariwisata. Namun, dia mengingatkan, pengelolaan pariwisata tidak boleh sembarangan.

"Pariwisata monggo dikelola, tapi jangan merusak. Sebenarnya yang harus mengelola adalah masyarakat. Saya bukan anti-pengusaha, tapi kalau bisa rakyatnya dulu yang digerakkan, itu lebih baik," katanya.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler