Pak Ganjar Sedang Berduka, Kehilangan Sosok Arif

Senin, 21 Juni 2021 – 06:09 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo di sela gowes. Foto: IG @ganjarpranowo

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berduka mendengar kabar seorang aktivis sekolah sungai di Klaten, Arif, meninggal dunia.

Menurut Ganjar, meninggalnya aktivis sekolah sungai dan banyak kepala daerah maupun pejabat publik yang terpapar Covid-19 itu merupakan pengingat bagi semua orang.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Prajurit TNI AL Bergerak Cepat, Honorer K2 sudah Lelah, Prof Wiku Positif Covid-19

Oleh karena itu,  Gubernur Ganjar berpesan kepada seluruh elemen masyarakat untuk saling menjaga diri.

Terlebih varian baru COVID-19 atau varian Delta yang ditemukan di beberapa daerah memiliki tingkat penularan yang sangat cepat dibanding varian sebelumnya.

BACA JUGA: Ganjar Mendatangi Desa Klaster Covid-19, Lho Mana Pasien Positifnya?

"Semua mesti menjaga diri karena variannya ini memang luar biasa cepat sekali. Saya sedang bersedih karena ada teman aktivis sekolah sungai di Klaten, Mas Arif, meninggal dunia. Ini cepat sekali. Tadi malam (Sabtu malam, red), saya dikabari kalau beliau masuk rumah sakit dan pagi ini meninggal. Artinya varian ini penularannya cepat apalagi yang komorbid," ujarnya di sela gowes sambil mengunjungi RSUD Salatiga dan tempat isolasi terpusat di Salatiga, Minggu.

Ganjar mengatakan aktivis, kepala daerah, pejabat publik, dan pekerja lapangan memang memiliki tingkat risiko tinggi terpapar Covid-19 akibat mobilitas dan intensitas bertemu orang yang cukup tinggi.

BACA JUGA: Pak Ganjar Ajak Masyarakat Minum Jamu untuk Kesehatan

"Kami tahu, gubernur, kepala dinas, wali kota-wakil wali kota, bupati/wakil bupati, polisi, dan TNI ini semua di lapangan dan berisiko tinggi," ujarnya.

Untuk itu, Ganjar meminta kepada masyarakat agar turut serta membantu dalam penanganan Covid-19.

Bantuan itu bisa dilakukan dari hal terkecil yaitu menjaga diri sendiri untuk taat protokol kesehatan dan lebih banyak di rumah saja.

"Kalau masyarakat bisa membantu, kita tidak perlu intens turunnya. Saya sebenarnya juga mau di rumah saja, tapi kalau di rumah saja saya tidak bisa mengontrol satu per satu untuk memastikan di tempat isolasi baik, rumah sakit dan nakesnya siap. Maka bantulah kami. Biar kami yang bekerja kamu di rumah saja. Kalau itu bisa dibantu, aduh kita senang sekali. Kita keliling terus, kontrol terus," katanya.

Seperti diketahui, beberapa kepala daerah terkonfirmasi positif Covid-19. Di Jawa Tengah sendiri juga sudah banyak kepala daerah dan pejabat publik yang positif Covid-19.

Terakhir, kepala daerah di Jawa Tengah yang terkonfirmasi positif Covid-19 adalah Wali Kota Salatiga Yuliyanto.

Sebelumnya juga diketahui ada Bupati Tegal yang sudah sembuh dan kini bergantian Wakil Bupati Tegal yang positif. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler