Pak Hendro Jadi Pangeran di Kerajaan Banjar

Kamis, 13 Oktober 2016 – 14:12 WIB
AM Hendropriyono. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Abdullah Makhmud Hendropriyono mendapat gelar prestisius dari Kesultanan Banjar.

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu dianugerahi gelar Pangeran Harya dalam Musyawarah Dewan Mahkota Kesultanan Banjar di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu (12/10) kemarin.

BACA JUGA: Sayembara Homestay Nusantara Raih Respons Fantastis

Gelar Pangeran Harya tak diberikan pada sosok sembarangan. Itu merupakan gelar tertinggi yang diberikan pada figur yang mendarmabaktikan diri pada negara, termasuk Banua (Kalimantan).

"Pak Hendropriyono memang kerabat kesultanan Banjar. Beliau adalah keturunan dari Datuk Raden Tumenggung Soeria Koesuma Ronggo di Banjarmasin. Raden Tumenggung Soeria Koesuma Ronggo adalah pembesar zaman kerajaan dulu," terang Sultan Khairul Saleh, Kamis (13/10).

BACA JUGA: Di Kemenhub Ada Pungli, Polisi Ambil CCTV

Dia menambahkan, gelar itu diberikan sebagai pengakuan terhadap kontribusi dan jasa Hendropriyono untuk negara.

Selain itu, sebagai pemuka masyarakat, Hendropriyono juga memiliki peran menonjol menjaga kerukunan. Pria 71 tahun itu juga memberikan perhatian besar pada kebudayaan tanah air.

BACA JUGA: Revisi PP 77/2014 Karpet Merah buat Freeport dan Newmont?

"Kami dari Kesultanan Banjar sangat bangga dengan kiprah AM Hendropriyono. Bagaimana beliau berkiprah di pemerintahan dan pikiran-pikirannya dalam merawat keindonesiaan, merawat persatuan bangsa, itu sangat menonjol,” ujar Khairul.

“Sehingga Musyawarah Dewan Mahkota Kesultanan Banjar dengan suara bulat memutuskan memberikan gelar Pangeran Harya, gelar kehormatan tertinggi," tambah Khairul.

Rencananya, gelar kehormatan itu akan dianugerahkan dalam prosesi adat Kesultanan Banjar yang dilangsungkan di Banjarmasin, Sabtu (22/10) mendatang.

Sementara itu, Hendropriyono malah kaget mendapat kabar bahwa dirinya dianugerahi gelar Pangeran Harya dari Kesultanan Banjar.

"Saya tidak pernah menyangka, tidak pernah dikasih tahu juga. Saya terharu karena ini bentuk apresiasi dari Kesultanan Banjar, masyarakat Adat di Kalimantan. Ternyata mereka memantau saya, memantau kiprah saya," kata Hendropriyono melalui WhatApps.

Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) itu mengaku terus mewujudkan sapta marga.

"Ini bukti kecintaan saya kepada bangsa dan negara Indonesia. Selama saya masih bisa berkontribusi, saya akan terus menyumbangkannya. Diminta atau tidak, dihargai atau dicaci,” kata Hendropriyono.

“Bahwa ada yang mengapresiasi, tentu saya berterima kasih. Budaya saling menghargai dan saling menjaga persatuan ini, menghindarkan dari perpecahan untuk bangsa ini, itulah yang ingin kita terus tumbuhkan untuk generasi yang akan datang," pungkasnya. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... MUI Harapkan Umat Islam Tak Mendemo Ahok Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler