Pak JK Ingatkan Pentingnya Kurikulum Terpadu Dakwah

Selasa, 30 Januari 2018 – 21:11 WIB
Wapres Jusuf Kalla. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, semangat religius umat Islam yang tengah berada di puncaknya saat ini, harus didukung dengan dakwah yang variatif di berbagai media dan kurikulum yang komprehensif.

Menurut Kalla, dengan silabus, materi ceramah tidak akan overlap dengan lainnya.

BACA JUGA: 60 Tahun Hubungan RI-Jepang, Semoga Kian Mesra

"Ini juga untuk menghindari tema materi dakwah yang sama yang disampaikan berulang-ulang oleh penceramah yang berbeda,” kata saat menerima Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Ahmad Satori Ismail dan jajaran di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (30/1).

Kalla melanjutkan, agar terpadu maka kurikulum dakwah harus mencakup berbagai elemen di dalam Islam, seperti tauhid, syariah, fiqih, hadis, ekonomi, dan sebagainya.

BACA JUGA: JK dan Jokowi Tidak Mempersoalkan Airlangga Rangkap Jabatan

Selain itu, materi dakwah juga sebaiknya dibuat berseri dan bertingkat.

“Jangan dari dulu yang dibahas yang dasar-dasar terus. Jemaah tidak berkembang dan akan menjadi bosan,” kata Kalla.

BACA JUGA: India dan Indonesia Dekat Sejak Era Bung Karno

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu menambahkan kurikulum seperti ini juga dapat berperan untuk menangkal tersebarnya pemahaman yang menyimpang, serta menjauhkan Islam dari tujuannya sebagai rahmat bagi seluruh alam.

Dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh Wakil Ketua MPR Hidayat Nurwahid, itu Kalla menyampaikan rencana DMI untuk mengembangkan suatu aplikasi yang bisa menjembatani antara pengurus atau jemaah masjid dengan ustaz atau penceramah.

Dengan aplikasi ini, ujarnya, jemaah akan dengan mudah mendapatkan penceramah yang memiliki kualifikasi sesuai tema yang diinginkan dan berdomisili dekat dengan masjid atau tempat ceramah.

“Jika ojek online saja bisa menghubungkan antara konsumen dengan pemilik rumah makan melalui fitur layanan antarnya, kita pun juga pasti bisa. DMI dan Ikadi bisa bekerja sama untuk mengembangkannya,” kata Kalla.

Sebelumnya, Ahmad Satori Ismail menyampaikan rencana Silaturahim Nasional (Silatnas) Ikadi yang akan digelar 2-4 Maret 2018 di Padang, Sumatera Barat.

Acara tersebut rencananya akan dihadiri oleh sekitar 500 perwakilan Ikadi di 32 provinsi dan 350 kota/kabupaten serta akan dibuka secara resmi oleh Kalla. (boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua Komite II DPD dan Gubernur Sumut Bertemu Wapres JK


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler