Pak Jokowi! Angka Kemiskinan di Maluku Utara Naik

Rabu, 03 Januari 2018 – 07:52 WIB
Ilustrasi. Foto: from Radar Lombok

jpnn.com, TERNATE - Di tengah pengentasan kemiskinan yang dilakukan pemerintahan Presiden Joko Widodo, kabar kurang sedap datang dari Maluku Utara. Angka kemiskinan di Malut mengalami kenaikan.

Dalam rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Malut Selasa (2/1) kemarin, tergambar bahwa penduduk miskin Malut pada September 2017 mencapai 78.280 atau 6,44 persen dari jumlah penduduk secara keseluruhan.

BACA JUGA: Jumlah Warga Miskin Bertambah

Itu artinya bertambah 1.810 orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2017 yang sebesar 76.470 atau 6,35 persen dari jumlah penduduk Malut.

Menurut Kepala BPS Malut Misfaruddin, ada tiga faktor penyebabnya. Pertama, selama periode Maret-September 2017, terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK), sebesar 1,14 poin yaitu dari 130,72 pada Maret 2017 menjadi 131,86 pada September 2017.

BACA JUGA: Menurut Khatibul, SBY Lebih Hebat Dibanding Jokowi

Kedua, terjadi penurunan Nilai Tukar Petani (NTP) khususnya pada subsektor tanaman pangan dan perikanan tangkap selama periode Maret-September 2017. NTP subsektor tanaman pangan pada September 2017 mengalami penurunan sebesar 6,43 poin menjadi 100,40 dibandingkan NTP tersebut pada Maret 2017 sebesar 106,83.

“Sementara itu NTP subsektor perikanan tangkap mengalami penurunan sebesar 0,86 poin menjadi 103,03 dibandingkan NTP tersebut pada Maret 2017 sebesar 103,89,” kata Misfaruddin, seperti dilansir dari Malut Pos.

BACA JUGA: KPK Endus Proyek Titipan di RAPBD Maluku Utara

Ketiga, jumlah penerima program beras sejahtera (rastra) pada periode Mei-Agustus 2017 di Malut sebesar 38,71 persen, dan angka tersebut masih lebih rendah dari angka rata-rata nasional sebesar 42,90 persen.

Sementara itu persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2017 yaitu sebesar 3,70 persen atau meningkat 0,09 poin dibandingkan keadaan Maret 2017 yang sebesar 3,61 persen. Sedangkan persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada September 2017 meningkat 0,15 poin menjadi 7,55 persen dibandingkan keadaan pada Maret 2017 yang sebesar 7,40 persen.

“Garis Kemiskinan pada September 2017 sebesar Rp.397.340 atau naik sekitar enam ribu tiga ratus rupiah (1,62 persen) dibandingkan keadaan Maret 2017 yang sebesar Rp 390.998,” jelasnya.

Misfaruddin menambahkan pada periode Maret - September 2017, Indeks kedalaman kemiskinan (P1) mengalami sedikit peningkatan dari 0,808 pada Maret 2017 menjadi 0,814 pada September 2017. Sementara itu Indeks keparahan kemiskinan (P2) mengalami penurunan dari 0,200 pada Maret 2017 menjadi 0,149 pada September 2017. (mg-02/onk)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sejarah, Maluku Utara Akhirnya Ekpor Ikan


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler