jpnn.com - JAKARTA – Politikus Partai Demokrat Umar Arsal menyayangkan para menteri di era pemerintahan Jokowi-JK kerap membuat kegaduhan. Menurut anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sulawesi Tenggara ini kegaduhan para menteri seharusnya tidak terjadi.
“Sungguh disayangkan hingga saat ini terjadi kegaduhan antara pembantu presiden. Kasihan rakyat masih disuguhkan tontontan yang tidak harus terjadi di era pemerintahan Jokowi-JK ini,” ujar Umar Arsal, Minggu (6/3).
BACA JUGA: Tak Berjasa Menangkan Jokowi, Menteri Biang Gaduh Dicurigai Punya Agenda Sendiri
Ketua Divisi Tanggap Darurat dan Bantuan Bencana DPP Partai Demokrat ini menyarankan kepada para pembantu presiden agar fokus bekerja untuk mensejahterakan rakyat. Ia juga meminta para pembantu presiden harus melaksanakan arahan atasannya dalam membuktikan janji-janjinya saat pemilu (Pilpres, red) .
“Waktu masih panjang bagi pembantu presiden untuk membuktikan pada rakyat yang terbaik, bukan harus bertengkar. Bilamana pertengkaran terus terjadi maka rakyat yang dirugikan," tegas Umar.
BACA JUGA: Bang Rhoma Desak OKI Lebih Aktif Perjuangkan Kemerdekaan Palestina
Umar juga berharap Presiden Jokowi bisa meniru langkah kepemimpinan Era Susilo Bambang Yudhoyono yang begitu kompak dalam bekerja. Kekompakan tersebut bisa menghasilkan yang terbaik untuk rakyat.
“Bagaimana Pak SBY dapat mengatur dan mengontrol para menteri dalam mengelola lembaganya. Bahkan perseteruan antar lembaga juga dapat diatasi dengan baik di era pemerintahan SBY,” paparnya.
BACA JUGA: Ternyata Jenazah di Belakang Kemudi KM Rafelia Bukan Nakhoda, Tapi...
Umar tidak sependapat dengan pengamat yang menyebutkan kegaduhan diciptakan untuk mencapai tujuan di pemerintahan Jokowi.
“Saya kasihan kalau konflik tersebut dianggap sebagai upaya mencapai tujuan,” katanya.
Seharusnya, kata dia, para menteri harus bisa menempatkan posisi dan jangan sampai selalu mempertontonkan kegaduhan kepada rakyat. “Menteri harus tahu diri,” ujarnya.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Manfaat Andai Dana Desa Bisa Dioptimalkan
Redaktur : Tim Redaksi