jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron mengatakan, semua harga kebutuhan pokok naik di atas harga psikologi. Fakta Ini menurut Herman Khaeron, menjadi isyarat bahwa ada faktor-faktor lain di luar mekanisme pasar.
"Harga kebutuhan pokok semuanya naik dan secara psikologis sudah dikhawatirkan oleh masyarakat. Masalah semakin rumit, ketika pemerintah hingga kini tidak bisa memastikan stock pangan secara pasti. Kalau ditanya DPR, selalu jawaban pemerintah normatif," kata Herman Khaeron, dalam Dialog Kenegaraan "Reshuffle: Solusi Stabilkan Gejolak Harga Pangan?", di pressroom DPR, Senayan Jakarta, Rabu (19/8).
BACA JUGA: Tiga Orang Penting Ini Tetap Optimistis Melihat Kondisi Ekonomi di Era Jokowi
Terlebih di saat memasuki musim kemarau ini, menurut politikus Partai Demokrat ini, hanya Bulog yang bisa menjawab kepastian stock pangan dengan angka-angka.
Pada era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lanjutnya, untuk kepastian stock sapi misalnya, dilakukan sensus sapi dan kerbau untuk memastikan stock daging nasional dan berapa harus diimpor. "Ini salah satu dari aplikasi manajemen stock pangan yang tidak dilakukan oleh pemerintahan sekarang," tegasnya.
BACA JUGA: Kurtubi: Kita Butuh Lebih 35.000 MW
Tanpa didahului dengan data yang jelas, tiba-tiba diklaim harus impor daging sapi sebanyak 320 ribu ton dengan asumsi kebutuhan nasional sebanyak 500 ribu ton daging sapi. "Ini bikin harga tidak akan pernah turun, karena pemerintah tidak punya data valid," jelasnya.
Lalu ditugaskan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk melakukan operasi pasar dengan melepas harga daging sapi sekitar Rp 90 ribu per kilo. "Sementara harga pasaran sudah Rp 130 ribu per kilo. Pertanyaannya, siapa yang main dengan selisih harga Rp 30 ribu itu?" tanya anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Barat ini.
BACA JUGA: Politikus PKS: Rupiah Terlibas Usai Jokowi Pidato
Modus naiknya harga sapi dan pangan lainnya ujar Herman saat ini juga diikuti oleh harga daging ayam yang hari menembus Rp 40 ribu per kilo dari harega normal Rp 25 ribu per kilo. "Modusnya mirip dengan kenaikkan harga sapi," tegasnya.
Niat pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk swasembada pangan, menurut Herman Khaeron, itu semua akan jadi anagan-angan. "Bagaimana mau swasembada pangan, sementara semua bahan pokok naik," imbuhnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lion Air Group Datangkan Pesawat Boeing Ke-150
Redaktur : Tim Redaksi