jpnn.com - JAKARTA--Presiden Joko Widodo kembali memberikan kritik pedas pada kinerja pegawai negeri sipil (PNS) saat ini.
Menurutnya, masih saja ada PNS yang sibuk mengurus jatah SPJ-nya dibanding bekerja sungguh-sungguh di lapangan.
BACA JUGA: Mengharukan, Upaya Bidan Desa Serahkan Bunga ke Ibu Negara
"Di sekolah guru lebih sibuk urus SPJ daripada kegiatan belajar mengajar. Di instansi juga sama di PU misalnya tidak mengurus, mengontrol di lapangan tapi justru juga di meja semua urusan SPJ," tegas Jokowi, sapaan Presiden saat memimpin rapat terbatas di kantor presiden, Jakarta, Senin (24/10).
Karena itu, Jokowi meminta para menteri dan kepala lembaga negara lebih tegas menindak dan mengawasi kinerja PNS di institusi masing-masing.
BACA JUGA: Ini Cara Kemendikbud Lindungi Warisan Budaya dari Tetangga Jail
Dia menyatakan, harus ada reformasi total pada manajemen aparatur sipil negara.
"Tolong betul-betul ini nanti menteri-menteri ratas mengenai SPJ. Khusus ini betul-betul segera dilakukan karena menyita energi kita, menyita waktu kita," imbuh Jokowi.
BACA JUGA: Tanggapi Cuitan SBY, Jaksa Agung: Di Mana Politisasinya?
Jokowi meminta Kemenpan segera menjalankan perombakan dari hulu sampai hilir.
Dari sisi kuantitas, menurutnya, pemerintah memerlukan jumlah PNS yang proporsional, dengan memperhatikan junlah penduduk, kemampuan keuangan negara, serta perkembangan kemajuan teknologi informasi ke arah yang sistem pemerintahan yang berbasis elektronik.
"Perhatikan juga rata-rata belanja pegawai yang semakin meningkat. Nanti saya kira bisa dilihat. Di 2009 sampai 2017 sebesar 13,7 persen dan belanja manfaat pensiun tumbuh 10 persen. Saya ingin menegaskan kembali kebijakan moratorium agar dipahami sebagai upaya kita membenahi manajemen ASN kita," pungkas Jokowi. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Buah SBY Minta Kabareskrim Jangan Banyak Ngeluh
Redaktur : Tim Redaksi