Pak Jokowi Rajin Salat, Bu Sri Mulyani Sering Puasa

Senin, 23 Desember 2019 – 20:44 WIB
Mahfud MD. Foto: M. Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menko Polhukam Mahfud MD menangkis tudingan yang menyebut para pejabat negara mengidap islamophobia (islamofobia; istilah kontroversial yang merujuk pada prasangka dan diskriminasi pada Islam dan muslim).

Mahfud memastikan, para pejabat justru bangga sebagai muslim dan tak menutupi identitas keislamannya. Mahfud mencontohkan, Presiden Jokowi rajin salat dan Menteri Keuangan Sri Mulyani rajin puasa.

BACA JUGA: Ini Pesan Menko Polhukam Mahfud MD terkait Ucapan Selamat Natal

Rakyat Merdeka RMCO.id melansir, tuduhan adanya pejabat mengidap islamophobia mulai muncul sejak Oktober lalu. Penyebabnya karena pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijakan yang dianggap menyudutkan umat Islam.

Belum lagi komentar para menteri yang sering berlebihan. Seperti omongan Menteri Agama, Fachrul Razi, soal cadar dan celana cingkrang, sampai omongan Sri Mulyani yang tiba-tiba ikutan membahas radikalisme.

BACA JUGA: Mahfud MD Menduduki Kursi Presiden Jokowi

Alhasil, tuduhan Islamophobia, yang awalnya terdengar sayup-sayup, kini jadi terdengar lantang. Beberapa kebijakan lain yang dianggap mencerminkan Islamophobia antara lain kewajiban majelis taklim mendaftar dan terbitnya surat keputusan bersama (SKB) 11 menteri tentang pemberantasan radikalisme.

Paling anyar, yang dipermasalahkan sejumlah pihak adalah absennya Indonesia dalam KTT Kuala Lumpur, Malaysia, membahas isu-isu dan persoalan muslim pekan lalu. Sejumlah pihak menyayangkan kenapa presiden atau wapres tidak datang dalam pertemuan itu. 

BACA JUGA: Libur Nasional Diusulkan Hanya 8 Hari dalam Setahun

Nah, melihat tuduhan yang terus menggelinding, Mahfud angkat bicara. Bantahan pertama disampaikan Mahfud di kantornya, Kamis lalu. Akhir pekan kemarin, saat mengisi acara Halaqoh Kebangsaan di Pondok Pesantren Al Amin, Ngasinan, Kediri, Mahfud menyampaikan hal serupa.

Tak cukup sampai di situ, omongan soal itu dia gemakan lagi di akun Instagram miliknya. “Ada tuduhan seolah pemerintah bersikap Islamophobia atau bahkan anti-Islam,” tulis Mahfud mengawali keterangannya.

Mantan Ketua MK itu mengatakan, tuduhan itu tidak benar. Justru yang menggembirakan, para pejabat publik saat ini dengan terang-terangan menunjukkan keislamannya. “Bahkan, Pak Jokowi sendiri pada acara resmi KTT ASEAN plus di Taiwan, ketika masuk waktu dzuhur, minta izin solat,” ungkap Mahfud.

Demikian juga dengan Sri Mulyani, yang ternyata rajin puasa sunah Senin Kamis. “Bu Sri Mulyani juga sering minta izin tidak bisa ikut makan usai rapat kabinet karena puasa,” imbuhnya.

Menurutnya, pemerintah tengah berupaya menghilangkan fobia. Saat ini, umat Islam bebas ikut berkontestasi politik bahkan sebagian besar pejabat adalah Muslim. “Mari hilangkan narasi atau pembentukan opini seolah Islam dipinggirkan. Karena itu semua tidak benar sama sekali,” tutupnya.

Saat menyampaikan halaqoh kebangsaan di Pondok Pesantren Al Amin, Mahfud lebih lugas menepis tuduhan Islamophobia tersebut. Kata dia, siapa bilang pemerintah anti-Islam? Buktinya pejabat kita itu mayoritas Muslim, dan rajin beribadah. Perlu dicatat juga, tidak ada Islamophobia di Indonesia,” ujar Mahfud.

Mahfud menegaskan, saat ini umat Islam bebas menjalankan ibadah dan aktivitas keagamaan. Tidak ada penindasan seperti jaman kolonial. Umat Islam bebas mengikuti kontestasi politik, dan sudah menduduki pos penting pemerintahan dari bupati bahkan sampai presiden. “Tidak ada hambatan sama sekali,” tegasnya.

Atas hal itu, Mahfud mengimbau ke sebagian kelompok untuk menghilangkan narasi dan pembentukan opini seolah-olah ada penindasan terhadap umat Islam. “Mari jaga dan rajut persatuan dalam perbedaan agar kehidupan berbangsa terus harmonis,” pungkasnya. (bcg)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler