Pak Jokowi, Tradisi Rotasi Panglima TNI Bisa Diterima Masyarakat

Senin, 08 Juni 2015 – 17:01 WIB
Ilustrasi. FOTO: dok/jpnn.com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi I DPR RI Mahfuz Sidik menghimbau semua pihak untuk secara bersama-sama menutup semua peluang kontroversi di internal TNI. Apalagi menjelang pergantian Panglima TNI Jenderal Moeldoko.

"Semua pihak, termasuk presiden harus mempertimbangkan, kalau ada kontroversi TNI akan merugikan negara. Akan mengganggu wibawa TNI," kata Mahfuz, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (8/6).

BACA JUGA: Sri Mulyani Bakal Jumpa Pers usai Digarap Bareskrim

Menurut Wasekjen PKS itu, di dalam undang-undang ada kewenangan presiden untuk mengangkat siapa Panglima TNI. "Harapan saya, gunakan kewenangan presiden tersebut sesuai dengan aturan mainnya," pinta Mahfuz.

Demikian juga halnya dengan tradisi baru di internal TNI untuk posisi Panglima TNI yang dibangun oleh Abdurrahman Wahid semasa jadi Presiden RI.

BACA JUGA: Pemilik Truk! Bacalah Peraturan Kemenhub Ini

"Rotasi jabatan Panglima TNI di antara tiga matra Itu ternyata baik dan diterima oleh TNI dan masyarakat. Itu tidak ada persoalan," pungkasnya.(fas/jpnn)

BACA JUGA: Cegah Narkoba Masuk Penjara, Dua Sipir Kantongi Penghargaan dari Yasonna

BACA ARTIKEL LAINNYA... Setelah Anak Buah Prabowo, Giliran Kader Megawati Sindir Bareskrim


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler