jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Arsul Sani menilai, sejauh ini belum melihat ada upaya tebang pilih dalam operasi pemberantasan pungli (OPP) di kepolisian karena baru menangkap anggota berpangkat bintara.
Justru, institusi polri di bawah pimpinan Jenderal Tito Karnavian dituntut untuk tidak berhenti mengusut aliran uang pungli sampai ke atasan masing-masing. Sehingga anggapan tebang pilih bisa terbantahkan.
BACA JUGA: Astaga! 235 Oknum Polisi Terlibat Pungli
"Tebang pilih kalau itu dihentikan. Tetapi kalau yang di bawah itu dikasih ruang untuk bicara sebagai justice colaborator kan enggak. Jadi dia membuka semua yang di atas (atasannya), dia harus didorong," kata Arsul di kompleks Parlemen Jakarta, Selasa (18/10).
Dengan dimulainya OTT pungli dari jajaran anak buah, kata Arsul, peluang untuk membuka jaringan yang lebih besar bisa dilakukan. Sebab, anggota yang merasa ada ketidakadilan karena atasannya tidak kena sanksi, bisa dikasih ruang untuk membuka semuanya.
BACA JUGA: Kasus Korupsi E-KTP, Gubernur BI Belum Tampak di KPK
"Yang di bawah itu asal dia kemudian mau terbuka. Saya begini karena atasan saya juga begini, begini, begini. Semua harus dilakukan atas dasar prinsip kontinuitas tidak sementara," pungkasnya.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Ancaman Luhut Dinilai Tidak Diperlukan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengumuman! SE Pemberantasan Pungli Resmi Dikeluarkan
Redaktur : Tim Redaksi