Pak Menteri Ingatkan Pegawai Jangan Pungli

Sabtu, 15 Oktober 2016 – 11:01 WIB
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono. FOTO: Dok. JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengingatkan kepada pegawai Kementerian PUPR untuk senantiasa menjaga kredibilitas dan kepercayaan masyarakat dalam pelayanan publik. Salah satunya dengan menjauhi perbuatan pungli (pungutan liar).

"Harus bisa menjaga kredibilitas dan kepercayaan masyarakat dalam melakukan pekerjaan. Jangan main-main dengan pelayanan publik seperti melakukan pungli, apalagi terkait perizinan," kata Basuki dalam rilis yang diterima di Jakarta, Sabtu (15/10).

BACA JUGA: Awas! Tiga Lapis Sanksi Menanti Polisi Pungli

Soal pungli ini, Menteri menyampaikan di hadapan sejumlah pegawai Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XV saat melakukan kunjungan mendadak ke kantor Balai usai meninjau proyek Bendungan Kuwil dan jalan tol Manado - Bitung, Manado baru-baru ini.

Ia meminta semua pekerjaan terkait perijinan harus dapat diselesaikan tepat waktu dan memberikan jawaban yang jelas sehingga memberikan kepastian bisnis kepada setiap orang yang terkait di Kementerian PUPR.

BACA JUGA: Novanto Ingatkan Parpol Terlibat Membangun Ekonomi Dunia

"Kalau memang oke, dikeluarkan ijinnya, kalau ditolak ya sampaikan, jangan digantung-gantung perijinan," ujar Basuki.

Semua pekerjaan yang terkait pengeluaran perijinan di Kementerian PUPR menurut Basuki harus dilaksanakan sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur).

BACA JUGA: Akom Minta 36 Anggota DPR Cabut Laporan di MKD

"Tim verifikasi perijinan harus hati-hati, sesuai SOP, jangan digantung jawabannya apalagi ada punglinya," pesan Basuki.

Ia menyatakan, pada saat ini, semua pelayanan publik harus dapat saling berkompetisi untuk meningkatkan kualitasnya, sehingga kepercayaan publik terhadap pemerintah juga semakin naik.

"Era kompetisi harus bisa memberikan servis yang lebih cepat, lebih baik dan lebih murah," kata Basuki.

Dia berpesan kepada semua pegawai dalam merancang program kerja harus benar-benar melihat kebutuhan, tidak hanya sekadar menganggarkan untuk membelanjakan uang negara sehingga tidak tepat sasaran.

"Pola pikir programmingnya harus benar-benar diprogram sesuai kebutuhan kerja, bukan money follow function tapi money follow program," pesannya.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekolah Resah, Pelajar Doyan Makan Permen Jari


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler