jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai Prabowo Subianto pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 makin berat dalam bersaing dengan Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, Jokowi merupakan petahana yang sudah pasti mendapat dukungan dari banyak partai.
Menurut Ujang, harus ada strategi khusus agar Prabowo bisa mengalahkan Jokowi. "Memang membutuhkan cara jitu dari Prabowo untuk bisa mengalahkan Jokowi nanti," ujar Ujang kepada JawaPos.com, Senin (7/8).
BACA JUGA: Margarito: Jika Panglima TNI Masuk Bursa, Korpsnya tak Mungkin Diam
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) itu menambahkan, cara pamungkas yang harus dilakukan Prabowo untuk mengalahkan Jokowi adalah memenangi Pilkada Serentak 2018 di daerah-daerah yang padat penduduk. Memenangi pilkada di tiga provinsi di Jawa bisa menjadi kunci penting untuk mengantar mantan Danjen Kopassus itu ke kursi kepresidenan.
"Strateginya, Prabowo adalah memenangi Pilkada 2018. Misalkan menang di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, itu kan penduduknya besar," katanya.
BACA JUGA: Didorong jadi Cawapres Pendamping Jokowi, Jenderal Tito Bilang Begini
Apabila calon-calon yang didukung Prabowo bisa menang di tiga wilayah itu, maka satu langkah penting telah tercapai. Sebab, Prabowo bisa menyuruh kepala daerah yang didukungnya untuk merayu masyarakat agar tidak memilih Jokowi.
Menurut Ujang hanya cara itu yang bisa dilakukan oleh Prabowo ketika Jokowi makin kebanjiran dukungan dari partai politik. "Bagaimanapun peran kepala daerah sangat membantu Prabowo di 2019 nanti," ungkapnya.(cr2/JPC)
BACA JUGA: Ini Keuntungan Hanura Cepat Mendeklarasikan Dukungan Bagi Jokowi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Punya Permintaan Buat Hotel-Hotel BUMN
Redaktur : Tim Redaksi