jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Burhanudin Muhtadi menyebut langkah kubu Prabowo - Sandiaga mengumumkan jatah menteri untuk partai pengusung kurang strategis. Bahkan, langkah itu kemungkinan telah melukai perasaan Partai Demokrat.
"Sebab justru jatah, tanda kutip ya, jatah Partai Demokrat tidak disebut, padahal di antara partai pendukung Prabowo, selain Gerindra, yang paling besar adalah Demokrat," ucap pria yang juga menjabat Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia itu di Jakarta, Rabu (3/4).
BACA JUGA: Fadli Zon Tak Ingin WNA Ilegal Ada di TPS
Menurut dia, kubu Prabowo - Sandiaga harus menggelar pembicaraan intensif ke Demokrat setelah mengungkapkan jatah menteri. Terutama, untuk meminimalisir kekecewaan kader partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.
"Nah, tetapi kemudian sepertinya ada penyelesaian di belakang layar, yang mungkin bisa meminimalisir efek blunder," ucap dia.
BACA JUGA: Pendukung Prabowo Keroyok Warga, TKN: Pengikut Contoh Pemimpinnya
BACA JUGA: Demokrat Tidak Akan Bicara Jatah Kursi Menteri ke Prabowo Sebelum Laga Selesai
Burhanuddin mengatakan Prabowo - Sandiaga akan menerima efek buruk jika suasana kekecewaan menyelimuti Demokrat. Tidak tertutup kemungkinan, partai berlambang Mercy itu akan mematikan mesin pemenangan untuk Prabowo - Sandiaga.
BACA JUGA: Koalisi Pendukung Jokowi â Maâruf tak Akan Bicara Jatah Menteri, Oh ya?
"Itu akan merugikan kepentingan Pak Prabowo sendiri," pungkas dia.
Sebelumnya, Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga Hashim Djojohadikusumo mengakui telah berbicara dengan capres Prabowo Subianto, terkait porsi menteri untuk partai koalisi Indonesia Adil dan Makmur.
Hasil pembicaraan itu, dua partai koalisi mendapatkan jatah menteri. "Saya kira itu antara saya dengan kakak saya. Kami kan, sudah sepakat dengan PAN, ada tujuh menteri untuk PAN, enam untuk PKS," kata dia ditemui wartawan di Jakarta, Senin (1/4).
Hashim mengatakan partai politik pengusung Prabowo lainnya, seperti Partai Demokrat dan Partai Berkarya, masih dalam pertimbangan. "Demokrat belum definitif," ungkap dia. (mg10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP: Di Depan Kamera Saja Prabowo Emosional, Apalagi Tanpa Kamera
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan