jpnn.com, JAKARTA - Politikus senior Sabam Sirait kembali berkantor di Senayan. Kali ini, deklarator PDI Perjuangan itu tidak sebagai anggota DPR, melainkan senator di Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Sabam menjadi anggota DPD dari DKI Jakarta menggantikan almarhum AM Fatwa yang meninggal dunia pada 14 Desember 2017. Sabam pun dilantik melalui proses pergantian antar-waktu (PAW) di DPD, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (15/1).
BACA JUGA: Pak Oso, Tolong Sampaikan Temuan DPD Ini ke Presiden Jokowi
Prosesi pelantikan Sabam sebagai senator dipimpin oleh Wakil Ketua DPD Nono Sampono. Untuk itu, Sabam engucapkan sumpah dalam rapat paripurna DPD.
"Saya akan memperjuangkan aspirasi daerah yang saya wakili untuk mewujudkan tujuan nasional demi kepentingan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semoga Tuhan menolong saya," kata Sabam.
BACA JUGA: Oso Inginkan 2018 Jadi Tahun Kebangkitan DPD
Selama ini, Sabam dikenal sebagai politikus senior Indonesia. Pendiri PDI dan deklarator PDIP itu pernah menjadi anggota DPR selama lima periode. Bahkan, Sabam merupakan sosok yang membujuk Megawati Soekarnoputri agar mau merintis karier di politik saat era Orde Baru berkuasa.
Soal posisi sebagai anggota DPD, Sabam tak berkomentar banyak soal rencana kerjanya. "Yang jelas DPD RI memang harus bekerja melakukan apa yang sudah menjadi fungsinya sesuai Undang-undang," kata Sabam kepada wartawan.
BACA JUGA: Pak Sabam Berpeluang Jadi Senator Pengganti AM Fatwa
Yang jelas, lanjutnya, DPD RI berbeda dengan senat di Amerika Serikat. Namun, Sabam meyakini bisa segera beradaptasi dengan DPD.
"Saya puluhan tahun di DPR, semuanya berguna untuk pekerjaan saya di sini nantinya," kata Sabam.
Secara khusus, Sabam juga berbicara tentang AM Fatwa. Sabam menyebut politikus asal Sulawesi Selatan yang di era Orba menjadi sekretaris Pokja Petisi 50 itu sebagai sahabatnya.
Sabam mengenang Fatwa sebagai seorang sahabat sekaligus mitra diskusi. "Beliau itu tetangga saya di Bintaro, saya sering bertemu dia sebelumnya," kata Sabam.
Menurut Sabam, dirinya merasa dekat dengan Fatwa karena sama-sama pernah dipenjara di era Orde Baru. Sabam dan Fatwa pun saling mengunjungi ketika hari-hari besar keagamaan.
"Saya kira Fatwa melakukan tugas-tugasnya dengan baik,” sebut Sabam. “Saya selalu mendoakan dia dan keluarganya," katanya.(ysa/rmo/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ustaz Abdul Somad Dipersekusi, DPD Bentuk Tim Pencari Fakta
Redaktur : Tim Redaksi