jpnn.com - JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menghadiri undangan majelis taklim binaan Abdullah Gymnastiar atau biasa disapa Aa Gym di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu (11/12). Kegiatan itu rutin digelar setiap dua pekan sekali dan telah berlangsung sejak 17 tahun lalu.
Acara ini dimulai pada pukul 10.00 WIB hingga salat zuhur. Tito bersama Aa Gym saling bercerita tentang kehidupan pribadi masing-masing.
BACA JUGA: Arah tol Cikampek, Jumlah Kendaraan Masih Meningkat 33 Persen
Tito dalam kesempatan itu menuturkan kehidupan pribadinya yang penuh dengan hikmah. "Semua yang diterima karena Allah dan apa pun yang kita alami termasuk berbagai cobaan hidup kita kembalikan ke Allah," ucapnya.
Pengakuan Tito lantas mengusik Aa Gym untuk bertanya. Ulama kondang itu bertanya ke Tito tentang beratnya tugas memimpin Polri dengan anak buah mencapai 400 ribu orang lebih.
BACA JUGA: Mr Clean, Sosok Teladan Tanpa Pencitraan
Tito mengatakan, Polri tercatat sebagai organisasi kepolisian nomor dua terbesar di dunia setelah Tiongkok. Tugasnya pun tidak mudah.
“Perkembangan lingkungan yang dinamis dan karakteristik bangsa yang beragam serta kehidupan masyarakat yang demokratis menjadikan Indonesia rawan terhadap isu yang menyangkut suku, agama dan ras," jawab Tito santai.
BACA JUGA: Reza Indragiri: Nama LPA Indonesia Dicatut
Menurut dia, potensi konflik dengan berbagai latar belakang khususnya SARA perlu ditangani secara sunggu-sungguh karena dapat memecah belah bangsa. "Demokrasi yang mengakomadasi kebebasan tidak harus diterjemahkan sebebas bebasnya," kata mantan Kadensus Polri ini.
Menurut dia, tugas Polri bersama komponen lainnya adalah menyatukan seluruh rakyat Indonesia menuju bangsa yang aman, makmur dan sejahtera. "Tugas Polri tentu ke depan akan sangat berat dan tidak mudah. Perlu dukungan dari semua pihak," ujar Tito di hadapan ribuan orang yang hadir.(elf/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Puluhan Kapal Perang Meriahkan Hari Nusantara
Redaktur : Tim Redaksi