jpnn.com - JAKARTA - Hari ini, Kamis (14/7) digelar serah terima jabatan Kapolri dari Jenderal Badrodin Haiti kepada Komjen Tito Karnavian. Sertijab pemimpin tertinggi Polri itu berlangsung di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Polri, Jakarta Selatan.
Anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Al Habsy mengatakan ada lima pekerjaan rumah (PR) yang mesti dituntaskan Tito. Pertama, melanjutkan reformasi polri secara menyeluruh.
BACA JUGA: Isu Reshuffle, PDIP: Jokowi Biasanya Ketemu Dengan Megawati Dulu, Tapi Kok..
Aboe mengatakan, telah menyampaikan pesan ini saat Tito menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) sebagai Kapolri di Komisi III DPR.
Bahkan, kata dia, Presiden Jokowi saat pelantikan Tito kemarin (13/7), juga menyampaikan agar Kapolri melakukan reformasi dari hulu hingga hilir.
BACA JUGA: Komisi IX Bakal Cecar Menkes Soal Enam Hal Ini
PR kedua ialah menjaga soliditas Korps Bhayangkara. Menurut Aboe, ini juga bukan pekerjaan mudah. Sebab, pengangkatan Tito melampaui lima angkatan. Akibatnya banyak senior yang harus dikoordinasikan dalam struktur.
"Karenanya, soliditas lembaga harus dikedepankan," ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera ini.
BACA JUGA: DPR: Terima Kasih Jenderal Badrodin
Ketiga, Tito harus bisa membawa Polri bersinergi dengan penegak hukum lain. Polri perlu bekolaborasi dengan Kejaksaan, Komisi Pemberantasan Korupsi, Pengadilan dalam upaya penegakan hukum.
"Sinergitas para penegak hukum ini akan menentukan kualitas penegakan hukum di Indonesia," katanya.
Keempat, Tito harus mampu menjaga hubungan baik Polri dengan TNI. Kapolri yang baru harus melakukan evaluasi agar bentrok antara TNI Polri tidak terulang.
"Komunikasi antara dua lembaga ini harus dijaga agar terjadi hubungan yang baik pada semua jenjang,” ujarnya.
Kelima, Tito harus menggenjot program penegakan hukum strategis, seperti penanganan narkoba, terorisme dan separatisme.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengharukan, di Depan Anggota, Tito Ungkap Kehebatan Badrodin
Redaktur : Tim Redaksi