jpnn.com - DENPASAR - Bangunan dibuat mewah. Bahkan sarana dan prasarana dibangun lengkap pada sebuah terminal di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Namun sayangnya, kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, sejak dibangun dua tahun lalu, belum ada satu mobil pun yang parkir. Hal tersebut terjadi karena akses jalan yang kurang baik. Selain itu letak terminal juga kurang strategis.
BACA JUGA: Gawat! Cianjur Punya 156 Titik Rawan Longsor
“Di Atambua, ada terminal bus bagus sekali. Tapi selama dua tahun tak ada satu bus pun yang parkir,” ujar Tjahjo pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Perencanaan, Evaluasi dan Informasi Pembangunan Daerah 2016, Kamis (17/3).
Menurut Tjahjo, hal tersebut terjadi karena tidak adanya perencanaan pembangunan. Padahal, konsep pembangunan sudah disusun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). “Ini karena tak ada perencanaan. Terpaksa kami bongkar untuk asrama bagi aparat di perbatasan,” ujar Tjahjo.
BACA JUGA: Hati-hati Hipnotis Merajalela di Bali
Agar kondisi tersebut tidak terulang, Tjahjo meminta para Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dari seluruh Indonesia, untuk benar-benar menyusun RPJMD dengan baik dan mensinergikannya dengan perencanaan pembangunan nasional serta janji-janji politik kepala daerah pada saat pilkada. Jangan seperti selama ini, Bappeda terkesan antara ada dan tiada.
Selain itu, mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini juga meminta para kepala daerah benar-benar memberdayakan peran Bappeda.
BACA JUGA: Pencuri Zaman Sekarang, Rapatnya di Warkop
“Saya merasakan selama ini fungsi Bappeda selama ini antara ada dan tiada. Kalau berjalan, seharusnya berjalan baik. Tapi Jakarta masih dipenuhi para kepala daerah yang melakukan lobi ke menteri atau pejabat terkait lain. Jadi buat apa musrenbang (musyawarah perencanaan dan pembangunan, red),” ujar Tjahjo.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebelum Jokowi Lengser, Batam akan Punya Kereta Api
Redaktur : Tim Redaksi