Pak Ustaz Dihajar Pakai Senapan Angin di Depan Masjid

Senin, 20 November 2017 – 07:45 WIB
Ustaz Humaili (kanan) korban pemukulan, saat mengikuti musyawarah bersama Perangkat Desa. Foto: KADES SEI KAPITAN FOR RADAR SAMPIT

jpnn.com, KOTAWARINGIN BARAT - Humaili (23), seorang ustaz warga Jalan Pasir Putih Desa Sei Kapitan, Kecamatan Kumai, Kotawaringin Barat, Kalteng, dipukul berkali-kali menggunakan senapan angin.

Pelakunya, Jidi (60), melakukan pemukulan di depan Masjid Al-Mukadir, Desa Sei Kapitan, Minggu (19/11).

BACA JUGA: Jumlah PSK Terus Berkurang, Ini Datanya

Kepala Desa Sei Kapitan Mulkan mengatakan, kejadian itu berawal saat korban duduk santai di depan Masjid Al-Mukadir sekitar pukul 06.00 WIB.

Kemudian pelaku, Jidi, melintas menggunakan sepeda. Saat itu sepeda pelaku mengeluarkan bunyi seperti rantai lepas dan membuat ustaz menoleh ke arahnya.

BACA JUGA: Kabar Terbaru Kasus Pembunuhan Bidan Cantik

”Saat sepeda pelaku berbunyi, ustaz kaget dan menoleh ke arah pelaku. Saat ustaz menoleh, langsung ditegur pelaku dan mendatanginya, kemudiam memukul ustaz menggunakan senapan angin,” ujar Mulkan, Minggu (19/11).

Menurut Mulkan, korban dipukuli berkali-kali. Warga sekitar yang mengetahui kejadian tersebut tidak ada yang berani membantu, khawatir pelaku juga menyerang warga.

BACA JUGA: Emelda Hidayati Berlumuran Darah

”Korban mengalami luka memar pada bagian kepala. Matanya juga lebam, tadi sudah dirontgen,” kata Mulkan.

Akibat kejadian itu, jelas Mulkan, korban mengalami trauma, khawatir pelaku mengincarnya kembali.

Pasalnya, pelaku diketahui mengalami gangguan kejiwaan dan terkadang bisa kambuhan dan mengamuk menganggu warga atau merusak lingkungan sekitar.

”Ustaz sampai takut. Kalau pelaku tidak diamankan, dia tidak akan tinggal di situ lagi,” ujarnya.

Mulkan menambahkan, korban juga telah melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Kumai.

Namun, hingga kemarin malam pelaku belum juga diamankan, lantaran harus menunggu surat hasil rontgen dari puskesmas.

”Kami khawatir menganggu warga yang lain, karena kadang anak pulang sekolah juga diganggu. Kebun sawit warga juga dirusak,” katanya.

Dia melanjutkan, pihak Desa Sei Kapitan juga telah berusaha memanggil Dinas Sosial (Dinsos) Kobar untuk mengatasi dan mengamankan pelaku.

Puskesmas Kumai menyatakan bersedia untuk mengamankan pelaku. Dengan catatan, harus ada yang bertanggung jawab.

”Kami masih musyawarah dengan warga. Pelaku ini harus diamankan terlebih dahulu. Kalau tidak, khawatir yang lain akan menjadi korban,” tuturnya.

Kapolsek Kumai AKP Hendry membenarkan kejadian tersebut. Namun, dia belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut, karena sedang dalam perjalanan menghadiri acara di Polda Kalimantan Tengah (Kalteng). (jok/ign)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pergoki 2 Pria dan Wanita di Dermaga, Penjaga Malam Bengep


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler