Pak Yuri Berkata Belum Tentu Itu Jenazah Pasien Corona

Sabtu, 18 April 2020 – 18:38 WIB
Achmad Yurianto. Foto: Fathan Sinaga/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyebutkan, pasien meninggal dunia yang proses pemakamannya menggunakan protokol kesehatan, tidak selalu berarti jenazah korban virus corona.

Yuri menjelaskan, setiap pemakaman jenazah berpenyakit menular, pada dasarnya memakai protokol kesehatan.

BACA JUGA: Update Corona 18 April 2020 di Indonesia, Hal Menyenangkan Masih Bertahan

Misalnya, ketika hendak memakamkan jenazah pasien Hepatitis B, HIV AIDS, Ebola dan COVID-19.

"Jenazah yang dimakamkan dengan tata laksana pada pengelolaan penyakit menular, belum pasti itu jenazah COVID-19," ucap Yuri dalam keterangan resminya di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (18/4).

BACA JUGA: 6 Poin Instruksi Presiden Jokowi kepada Pak Yuri

Yuri menjelaskan, jenazah meninggal atas penyakit menular perlu dipastikan cairannya tidak keluar. Jika diperlukan, jenazah berpenyakit menular dibungkus plastik dan ditaruh di peti.

"Ini sudah menjadi standar teknis baku yang dilaksanakan di dunia kesehatan. Pastikan tidak akan ada cairan sedikit pun yang keluar dari jenazah itu. Bungkus dengan plastik dan kemudian masukkan ke dalam peti yang sudah kedap, dan dengan ditambahkan antiseptik yang cukup," ucap dia.

BACA JUGA: Pak Yuri Minta Semua Serius

Sebelumnya, data nasional menyatakan bahwa kasus baru pasien meninggal Sabtu ini tercatat sebanyak 15 orang.

Jumlah itu masih lebih rendah dari temuan kasus baru pasien sembuh sebanyak 24 orang.

Adapun, kasus pasien baru meninggal ini tersebar di enam provinsi Indonesia.

DKI Jakarta menjadi provinsi terbanyak ditemukan kasus baru pasien meninggal dengan tujuh orang.

Berturut-turut setelah itu, kasus baru pasien meninggal ada di Jawa Timur (tiga orang), Sulawesi Selatan (dua orang), Bali (satu orang), Sumatera Barat (satu orang) dan Sulawesi Tenggara (satu orang).

Secara total, kasus pasien meninggal tercatat sebanyak 535. Jumlah itu lagi-lagi masih lebih rendah dibandingkan angka pasien sembuh yang tercatat 631 orang. (mg10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler