jpnn.com, JAKARTA - Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Mandiri Ferdinand Hutahaean menilai Anies Baswedan bakal sulit maju menjadi calon presiden atau Capres 2024.
Pendapat itu disampaikan eks politikus Demokrat itu menyusul batalnya deklarasi Koalisi Perubahan.
BACA JUGA: Deklarasi Koalisi Perubahan Batal, Konon NasDem, Demokrat, dan PKS Sulit Disatukan
Koalisi Perubahan berisikan Partai NasDem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
NasDem semula sudah merencanakan deklarasi Koalisi Perubahan dilakukan pada 10 November 2022, Kamis ini yang bertepatan dengan Hari Pahlawan, tetapi batal.
BACA JUGA: Ogah Ikuti NasDem Deklarasikan Anies dan Bakal Cawapres, Elite PKS Endus Keberadaan Bandar
"Maka saya pikir, sebagaimana saya sampaikan sejak awal bahwa Anies Baswedan itu akan sulit maju menjadi capres sesungguhnya," kata Ferdinand kepada JPNN.com, Kamis.
Terlebih lagi, kata dia, Anies yang mulai roadshow ke berbagai daerah cuma menyebut NasDem, sedangkan PKS dan Demokrat tertinggal.
BACA JUGA: Susi ART Ferdy Sambo Mendiskreditkan Brigadir Yosua, Reza Indragiri: Menyedihkan
"Seperti di Medan, dia (Anies, red) teriak, orasi seperti itu, 'siapa presidennya? Anies, apa partainya? NasDem. Akhirnya, kan dua partai lagi merasa ditinggalkan, pasti tersinggung," tutur Ferdinand.
Menurut eks jubir BPN Prabowo-Sandi itu, biarlah Anies bersenang-senang dahulu dengan sebutan capres setelah dideklarasikan oleh NasDem.
"Capres ilusi-lah saya sebut, karena pencalonan dia masih ilusi. Saya sangat yakin bahwa Anies Baswedan tidak akan pernah maju sebagai capres sesungguhnya," tutur Ferdinand Hutahaean.
Dia pun menyampaikan saran kepada Anies untuk menyiapkan mental jika nanti tidak jadi diusung menjadi capres pada Pilpres 2024.
"Saran saya kepada Anies Baswedan, siapkan mental, nanti kalau gagal jadi capres, jangan sampai stroke di tengah jalan," ujar Ferdinand. (fat/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... PAN Goda PKS dan Demokrat Masuk Barisan KIB, Yandri: Bukan Upaya Jegal Anies
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam