jpnn.com, JAKARTA - Keberhasilan JEC Eye Hospitals and Clinics mengatasi kelainan refraksi pasien pada lebih dari 18 ribu mata di Indonesia mengukuhkan posisinya sebagai eye care leader di Indonesia.
Presiden Direktur JEC Group, DR Dr Johan A Hutauruk, SpM(K) mengungkapkan pihaknya menggunakan teknologi mutakhir ReLEx SMILE yang merupakan inovasi keluaran ZEISS untuk mengatasi kelainan refrasi.
BACA JUGA: Teknologi Baru nan Canggih Ini Efektif Pulihkan Mata Minus, Plus, dan Silindris
Adapun ZEISS adalah perusahaan global yang fokus pada pengembangan solusi optik dan optoelektronik.
Melalui ReLEx SMILE, ZEISS telah sukses mengoreksi 7 juta mata pasien di seluruh dunia. Johan menyebut dari jumlah itu, JEC menjadi penyedia penyedia layanan ReLEx SMILE terbanyak (Top Contributor) secara global.
BACA JUGA: Andri Agus Berbagi Cara Mengatasi Mata Minus dan Mata Malas pada anak
Atas kontribusi tersebut, ZEISS memberikan apresiasi khusus kepada JEC, dengan seremoni penyerahan penghargaan telah dilaksanakan pada 12 Mei 2023 lalu di RS Mata JEC @ Kedoya.
Penghargaan diserahkan oleh Head of Business Unit at ZEISS Medical Technology di Indonesia, Timotius Prawirahalim Lim kepada Presiden Direktur JEC Group, DR. Dr. Johan A. Hutauruk, SpM(K) dan Direktur Utama RS Mata JEC @ Kedoya, DR. Dr. Setiyo Budi Riyanto, SpM(K).
BACA JUGA: Selain Lasik, Ini Solusi Lebih Efisien Hilangkan Mata Minus pada Anak-anak
“Semoga kerja sama antara JEC Hospitals and Clinics di seluruh Indonesia dan ZEISS bisa tetap terbina dengan baik. Kami mengharapkan dukungan dari ZEISS kepada JEC dan Indonesia secara umum agar bisa bersama-sama membantu mengatasi gangguan mata di Indonesia," beber Johan.
Dia juga berharap ke depannya JEC terus berkembang pesat, sejalan dengan inovasi-inovasi ZEISS sehingga masyarakat Indonesia mendapatkan layanan koreksi mata yang selalu terdepan.
"Tidak ketinggalan dibandingkan dengan layanan serupa di luar negeri," ungkap Johan.
Head of Business Unit at ZEISS Medical Technology di Indonesia Timotius Prawirahalim Lim mengatakan sangat bangga bekerja sama dengan JEC selama ini.
Sejak 2016, JEC melalui cabang JEC @ Kedoya menjadi rumah sakit mata pertama di Indonesia yang menyediakan layanan bedah refraksi menggunakan teknologi ReLEx SMILE VisuMax® 500.
"Yang terkini, pada akhir 2022, JEC @ Kedoya juga menjadi rumah sakit mata pertama di Indonesia yang menghadirkan layanan bedah refraksi dengan teknologi termutakhir ReLEx SMILE Pro," ungkap Timotius.
JEC merupakan mitra strategis ZEISS untuk meningkatkan inovasi dan pelayanan kami kepada masyarakat Indonesia.
"Besar harapan kami ZEISS Indonesia bersama JEC Eye Hospitals and Clinics bisa terus berkembang bersama agar bisa terus melayani pasien-pasien di seluruh Indonesia," bebernya.
Gangguan refraksi adalah kondisi di mana cahaya yang masuk ke dalam mata tidak dapat difokuskan dengan jelas. Gangguan refraksi terdiri atas Myopia (rabun jauh), Hipermetropi (rabun dekat), Astigmatism (silindris) dan Presbiopi (rabun dekat usia lanjut).
World Health Organization (WHO) memperkirakan setidaknya 1 miliar orang di seluruh dunia mengalami gangguan penglihatan; dengan 123,7 juta diantaranya merupakan kelainan refraksi yang belum tertangani.
Di Indonesia sendiri, Kementerian Kesehatan memperkirakan terdapat sekitar 5 sampai 6 juta orang yang mengalami gangguan penglihatan termasuk akibat kelainan refraksi.
ReLEx® SMILE Pro yang menggunakan mesin VisuMax® 800 Femtosecond Laser untuk mengoreksi kelainan refraksi hanya dalam 8 detik per mata dengan keamanan yang tinggi.
Ketua Katarak dan Bedah Refraktif JEC Group serta Direktur Utama Rumah Sakit Mata JEC @Kedoya, DR. Dr. Setiyo Budi Riyanto, SpM(K) mengatakan pencapaian sebagai Top Contributor secara global untuk tindakan koreksi mata menggunakan ReLEx SMILE ini merupakan bagian dari sejarah penting JEC Eye Hospitals and Clinics.
"Saya berterima kasih kepada seluruh jajaran direksi, manajemen dan karyawan JEC yang telah secara solid menghadirkan dan memberikan pelayanan optimal menggunakan ReLEx SMILE," katanya.
Dr. Setiyo mengapresiasi tim ZEISS yang terus berinovasi menyediakan berbagai teknologi sehingga pelayanan bedah refraktif terbaru bisa hadir di Indonesia.
"Ini memperkuat posisi JEC Eye Hospitals and Clinics yang tidak kalah dengan rumah sakit dan klinik mata internasional," pungkas dr. Setiyo.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul