Pakar Beberkan Alasan Yusril Ihza Mahendra Paling Layak Dampingi Prabowo

Selasa, 19 September 2023 – 22:11 WIB
Ilustrasi - Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra dan Capres 2024 Prabowo Subianto, serta Sekjen PBB Afriansyah Noor. Foto: Ist.

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Riset Publik (LRP) Muhammad Al-Fatih menilai Yusril Ihza Mahendra adalah sosok yang paling pantas jadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.

Menurutnya, pendamping Prabowo bukan sekedar ban serep, tetapi tokoh yang mampu bekerja menata kehidupan bernegara yang kisruh pascaamendemen UUD 45.

BACA JUGA: Pengamat: Prabowo Difitnah dan Dizalimi, Elektabilitasnya Makin Naik

"Saya menyarankan agar Prabowo memilih cawapres dari parpol non parlemen yang bisa menjadi jalan tengah yang bisa diterima, baik oleh Gerindra sendiri maupun Golkar, PAN, Demokrat, Gelora dan PSI. Bacawapres jalan tengah itu ada pada Ketua Umum PBB, Prof. Yusril Ihza Mahendra," kata Al-Fatih dalam keterangannya, Selasa (19/9).

Al-Fatih menyampaikan ada beberapa alasan Yusril sebagai jalan tengah. Pertama, Yusril dapat dikatakan seorang negarawan, intelektual, dan politisi yang pernah tiga kali menjabat menteri strategis di bawah tiga presiden yang berbeda.

BACA JUGA: Jika Terpilih Jadi Presiden, Prabowo Pastikan Polri tidak akan di Bawah Menhan atau Mendagri

"Dia pernah bicara dalam suatu podcast, bahwa apabila terpilih jadi wapres, kemungkinan besar dirinya akan mundur dari Ketua Umum PBB dan sepenuhnya mem-backup Prabowo sebagai presiden. Dia ingin berdiri di atas semua golongan," tambah Al-Fatih.

Kedua, Yusril adalah sosok mewakili daerah-daerah luar Jawa. Dia Melayu campuran Minangkabau, lahir dan dibesarkan di Belitung. Ini penting sebagai simbol perekat persatuan dan kesatuan bangsa kita yang majemuk.

BACA JUGA: Peneliti Sebut Yusril Izha Mahendra Bacawapres Jalan Tengah untuk Prabowo

Prabowo, meskipun mempunyai ibu asal Manado, tetapi secara kultural lebih dianggap Jawa.

"Kombinasi Prabowo-Yusril ibarat dwi-tunggal Soekarno-Hatta," ujarnya.

Ketiga, Yusril adalah sosok politisi Islam moderat yang diterima oleh semua golongan, modernis maupun tradisionalis. Almarhum Gus Dur mengatakan kakek Yusril adalah ulama NU kultural, ayahnya yang Masyumi.

Karena itu, Yusril akrab dengan amalan-amalan keagamaan yang dipraktikkan kalangan NU. Maka, tidak heran jika Yusril akrab dengan keluarga Hadratusyeikh Hasyim Asy'ari.

Dia juga dikenal sangat dekat hubungannya dengan para Kyai Langitan, sejak K.H. Abdullah Faqih sampai putranya yang sekarang mengasuh Pondok Pesantren Langitan, K.H. Ubaidillah Faqih.

Yusril juga sangat dekat dengan KH Said Agil Siradj. Posisi Yusril yang dekat dengan tokoh dan kiyai NU ini dapat mengimbangi posisi Cak Imin dan juga mengimbangi Erick Tohir yang belakangan ini dengan berbagai cara mencoba mendekati kalangan NU.

"Yusril tentu tidak asing di kalangan Muhammadiyah. Dia aktif di Majelis Hikmah PP Muhammadiyah masa kepemimpinan A.R. Fachruddin dan aktif pula mengajar di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Hubungannya dengan Persis dan Dewan Dakwah juga berlangsung sejak lama. Yusril memang murid Mohammad Natsir, tokoh penting bukan saja Masyumi, tetapi juga Persis dan Dewan Dakwah," jelas Al-Fatih.

Keempat, selain aktif dalam gerakan Islam, secara pribadi Prabowo sudah mengenal Yusril sejak lebih dari 40 tahun yang lalu. Yusril termasuk orang kepercayaan Presiden Soeharto dan membantu Presiden Kedua RI itu sampai akhir hayatnya tanpa cacat sedikit pun.

"Dengan demikian, secara pribadi, nilai lebih ini tidak dimiliki oleh calon lain yang disebut-sebut sebagai bacawapres Prabowo," ungkap Al-Fatih.

Kelima, Yusril adalah tokoh yang mempunyai pengalaman internasional. Dia terlibat dalam penyusunan berbagai konvensi PBB sebagai instrumen hukum internasional.

Yusril pernah beberapa kali memimpin delegasi Indonesia dalam sidang Dewan HAM PBB di Jenewa. Dia pernah pula menjadi Ketua Panitia Penyelenggara KTT Asia Afrika II (2004) dan Konfrensi Internasional Tsunami (2005). Pernah pula dia menjadi President dari Asian African Legal Consultative Organization berkedudukan di New Delhi (2003-2004).

Dengan menunjuk Yusril sebagai bacawapres, maka posisi Menteri Koordinator (Menko) bisa dibagi rata kepada Golkar, PAN, dan Demokrat. Sikap Yusril yang selama ini dikenal moderat dan kompromistis, akan lebih memudahkan kompromi dalam mengatur posisi menteri-menteri.

Yusril pernah diminta bantuan pribadinya untuk menengahi konflik internal Golkar dan PPP. Dengan demikian, Yusril dapat berbuat banyak membantu Prabowo menengahi potensi ketegangan di antara partai-partai koalisi.

"Jika analisis saya di atas bisa diterima, maka saya yakin ia akan jadi pukulan telak untuk Pasangan PDIP yang mungkin akan mengusung Mahfud MD. Karena akan ada pertarungan dua profesor hukum terkemuka di negeri ini dalam pertarungan Pilpres. Tetapi jika Prabowo tidak memilih Yusril Ihza Mahendra sementara jika PDIP memilih Mahfud MD, maka ini akan jadi kelemahan Paslon Koalisi Indonesia Maju," tandas Al-Fatih.

Posisi Anies Baswedan yang dikesankan sebagai intelektual Islam, juga dapat diimbangi Yusril dengan kapasitas intelektual yang dimilikinya.

Selain mumpuni dalam ilmu hukum, Yusril mempunyai pendidikan S3 Ilmu Politik dan Filsafat Islam. Jarang-jarang ada orang yang berminat menggabungkan disiplin ilmu yang berbeda itu.

"Saya berpendapat Yusril bisa menjadi bacawapres jalan tengah dari Koalisi IM pimpinan Prabowo. Insya Allah, dia bukan saja dapat diterima sebagai kompromi kubu IM, tetapi juga sebagai kompromi seluruh lapisan masyarakat Indonesia," tandasnya. (dil/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler