Pakar Berbagai Bidang Segera Launching Lembaga BS Center

Senin, 09 November 2020 – 17:05 WIB
Ketua Dewan Pakar BS Center Prof Didin S Damanhuri

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah pakar di tanah air membentuk lembaga think tank Brain Society Center (BS Center) yang akan diluncurkan pada 10 November 2020 besok.

Lembaga riset dan kajian independen ini akan bergerak di bidang kajian dan penelitian terhadap isu ekonomi, politik, hukum, ideologi, sosial, budaya, dan demokrasi.

BACA JUGA: 6 Lembaga ini Kembangkan Vaksin COVID-19

Hasil kajian dan penelitian BS Canter diharapkan mampu menjadi solusi atas berbagai permasalahan bangsa Indonesia.

"BS Center tidak berafiliansi kepada kelompok politik tertentu. Sehingga, hasil riset dan kajian yang dikeluarkan benar-benar untuk kepentingan bangsa dan negara," kata Ketua Dewan Pakar BS Center Prof Didin S Damanhuri di Jakarta, Minggu (8/11).

BACA JUGA: Jaksa Agung Jamin Revisi UU Kejaksaan Tidak Mengurangi Kewenangan Lembaga Lain

Menurut Didin, BS Center diperkuat oleh sejumlah pakar dari berbagai bidang. Seperti Prof Arif Satria (ahli ekologi hukum), Prof Hamdan Zoelva (ahli hukum), Prof Yandra Arkeman (ahli teknologi dan industri 4.0), Prof Muhammad Firdaus (ahli ekonomi pertanian), Prof Amran Razak (ahli kesehatan masyarakat), Dr Alfan Alfian (ahli politik), serta Dr P. Setya Lenggono (ahli sosiologi).

Selain itu, ada pula ahli epidemiologi Dr Laura Navika Yamani, ahli ekonomi makro Awalil Rizki, ahli keuangan asuransi Irvan Rahardjo, ahli komunikasi Ana Mustamin, ahli ekonomi kelautan Auhadillah Azizy, dan ahli ekonomi pembangunan Bhima Yudistira Adhinegara.

BACA JUGA: Analisis Dedi Kurnia soal Kepulangan Habib Rizieq, Singgung Masalah Hukum

Didin menjelaskan bahwa BS Center mempunyai misi membantu mengedukasi dan mensosialisasikan kebijakan publik melalui kajian mendalam untuk menawarkan alternatif dan solusi.  

"BS Center juga berusaha mendorong partisipasi publik untuk terlibat dalam pengambilan dan pembuatan kebijakan publik dalam segala bidang. Seperti, aspek ideologi, politik, hukum, sosial, ekonomi dan budaya," jelas Didin.

Tak hanya itu, BS Center menjadi wadah komunikasi serta interaksi para pakar dari berbagai bidang. Hasil pemikiran para pakar tersebut akan disajikan dalam bentuk gagasan serta solusi untuk mencapai Indonesia yang lebih berkeadilan.

Karenanya, BS Center akan fokus pada empat aktivitas utama. Pertama, riset serta kajian. Kedua, program seminar serta diskusi. Ketiga, pemrosesan data.

"Yang keempat komunikasi, baik berupa publikasi di print media maupun digital media," pungkas Prof Didin.(jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
MPR RI   MPR   Politik   Demokrasi  

Terpopuler