jpnn.com, JAKARTA - Pakar Manajemen Prestasi Olahraga Prof Djoko Pekik Irianto mendukung penuh rencana besar Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk melakukan transformasi sepak bola nasional pasca-lolos dari sanksi berat FIFA sebagai dampak dari batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Menurut Prof Djoko Pekik, rencana transformasi sepak bola Indonesia yang digaungkan oleh Erick Thohir lewat proposal Blue Print 'Garuda Mendunia' harus mendapat dukungan semua pihak.
BACA JUGA: Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Kelompok Milenial Bicara Pilpres 2024, Simak
Sebab, cetak biru tersebut didukung penuh oleh Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2019.
“Sepakat, bahkan sebelum ada wacana transformasi kan sudah ada Inpres Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional,” kata Prof Djoko Pekik, Selasa (11/4).
BACA JUGA: Erick Thohir Selamatkan Sepak Bola Indonesia, Dukungan dari Jokowi Makin Kuat
Guru besar olahraga Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu mendukung penuh keinginan Erick Thohir agar para pemain Timnas terus melakukan pemusatan latihan untuk menghadapi berbagai pertandingan di kemudian hari, baik ASEAN Games maupun kualifikasi Piala Dunia 2026.
“Mereka (Timnas U-20) bisa kita gunakan untuk Sea Games Mei 2023, Asian Games November 2023, kualifikasi World Cup tahun 2026 yang sudah dimulai 2024,” ucapnya.
BACA JUGA: Hasil Survei Terbaru Elektabilitas Kandidat Cawapres, Teratas Bukan Erick ThohirÂ
Meski skuad Timnas U-20 sudah resmi dibubarkan, Prof Djoko Pekik menyarankan agar pembinaan usia muda jangan sampai berhenti.
Selain itu, Prof Djoko Pekik menyarankan agar PSSI melakukan berbagai kompetisi usia dini untuk menanamkan mental bertanding bagi para pemain usia dini.
“Konsentrasi bina usia muda dengan menyediakan kompetisi yang banyak dan berkualitas, tinggalkan pikiran naturalisasi. Pembinaan sungguh-sungguh utamanya usia muda, melalui sistem bina sepakbola modern,” katanya.
Prof Djoko Pekik memastikan solusi terbaik dalam pengembangan sepak bola Indonesia lebih baik dan modern adalah memperbanyak stadion di seluruh wilayah di Indonesia dengan berstandar FIFA.
“Setiap Provinsi satu Stadion saja yang benar-benar standar internasional/FIFA sudah bagus (untuk Pertandingan internasional), sedangkan untuk setiap Kabupaten bagusnya jika punya stadion untuk latihan atau kompetisi nasional,” pungkas Prof Djoko.
Sebagaimana diketahui, Ketua Umum PSSI Erick Thohir baru saja menyelamatkan sepak bola Indonesia dari sanksi berat FIFA pasca-pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Menariknya, Erick Thohir yang baru dua bulan terpilih menjadi Ketua Umum PSSI sudah tercatat dua kali menyelematkan sepak bola Indonesia dari sanksi berat, yakni masalah tragedi Kanjuruhan Malang dan batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia akibat menolak Timnas Israel.
Lewat proposal Blue Print, Erick Thohir berhasil meyakinkan federasi sepak bola dunia FIFA bahwa pemerintah dan PSSI serius melakukan transformasi sepak bola Indonesia lebih baik dan modern sebagaimana arahan FIFA beberapa waktu lalu.(fri/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Friederich Batari