jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ikhwan Arif menilai Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto lebih berpeluang jadi cawapres Koalisi Besar ketimbang Ketum PKB Muhaimin Iskandar.
Pasalnya, Airlangga akan memberikan kontribusi besar terhadap pemenangan ketika dipasangkan dengan Prabowo Subianto, yang hampir dipastikan bakal menjadi capres.
BACA JUGA: Wacana Airlangga Diusung Koalisi Besar, Golkar: Ideal Lanjutkan Kinerja Jokowi
"Airlangga lebih berpotensi dan berpeluang besar untuk digandeng Prabowo karena punya kekuatan politik yang sangat kuat, apalagi saat ini menjabat sebagai menko yang merupakan posisi terpenting dalam pemerintahan," kata Ikhwan.
Ikhwan menjelaskan alasan mengapa Prabowo yang menjadi kandidat kuat sebagai capres, yakni faktor Presiden Joko Widodo (Jokowi).
BACA JUGA: Airlangga Hartarto Bertemu Prabowo Subianto, Bahas 3 Hal Penting
Menurutnya, penentuan calon presiden dan yang diusung oleh Koalisi Besar harus sesuai dengan selera dan restu Jokowi.
Sebab Koalisi Besar ini merupakan koalisi yang sengaja dibentuk untuk melanjutkan program-program kerja pemerintahan Jokowi.
BACA JUGA: Analisis: Prabowo Capres Koalisi Besar, Cawapres Lebih Baik Airlangga dari Cak Imin
Proses nominasi capres, lanjut Ikhwan, tentu mempertimbangkan faktor siapa sosok yang punya program-program kerja yang bisa melanjutkan program pembangunan Jokowi, sehingga dukungan full akan diberikan kepada capres-cawapres yang punya visi misi yang sama dengan Presiden.
"Jika Presiden Jokowi salah pilih capres, akan berdampak besar terhadap kelanjutan program-program yang sudah dijalankannya selama ini. Sangat kecil kemungkinan dukungan politik diberikan kepada tokoh di luar pemerintah, sebaliknya potensi besar akan diberikan kepada tokoh yang mampu melanjutkan estafet kerja dan estafet program-program pemerintah yang masih tertunda," ujar Ikhwan.
Kemudian soal cawapres, Ikhwan mengatakan siapa yang akan diusung akan sangat membantu proses pemenangan bagi Prabowo.
Sejauh ini, lanjut Ikhwan, Airlangga akan berpeluang besar untuk mendampingi Prabowo sebagai cawapres karena kekuatan mesin politik Golkar.
Di samping itu, Golkar adalah salah satu partai yang memperoleh jumlah suara terbanyak di tingkat legislatif dan sebagai salah satu partai besar.
"Semakin besar partai politik semakin mudah untuk membantu proses pemenangan, dipilihnya Airlangga Hartarto sebagai nominasi bakal cawapres akan mempermudah dalam meraup suara," kata Ikhwan. (dil/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif