jpnn.com - PADANG - Pakar ilmu politik dari Universitas Andalas Asrinaldi menilai calon presiden Prabowo Subianto harus lepas dari gimik gemoy.
"Prabowo harus kembali kepada jati dirinya sebagai seorang nasionalis yang kuat, karena sekarang sudah ada saingannya seperti Mahfud MD," kata Pak Al -panggilan Asrinaldi, Rabu (29/11).
BACA JUGA: PKS Kritik Narasi Gemoy, TKN: Kampanye Kami Tidak Menjelekkan
Menurut dia, gimik gemoy yang sedang berkembang di tengah masyarakat sangat jauh dari kesan Prabowo pada umumnya.
Gimik tersebut malah bisa melunturkan kesan Prabowo yang kuat dan tegas.
BACA JUGA: Analis dari LSI Denny JA Anggap Gemoy Jadi Jurus Jitu Komunikasi Profetik ala Prabowo
"Dahulu dikatakan Indonesia harus mandiri, tidak lagi ada impor. Tunjukkan sesuatu yang kuat, seperti dahulu Pak Prabowo dikenal," tutur Pak Al.
Gimik gemoy pasangan Prabowo-Gibran juga bisa menjadi bumerang buat paslon nomor urut 2 itu, lantaran masyarakat terutama golongan milenial sudah makin cerdas memilih pemimpin berdasarkan gagasan dan program yang ditawarkan paslon.
BACA JUGA: Prabowo Gemoy, Apa sih Artinya? Oh, Ternyata
Menurut Asrinaldi, kalangan yang cukup berpendidikan tidak akan termakan oleh gimik dan akhirnya mengarahkan pilihan pada pasangan lain.
"Pemilih kelas menengah mengandalkan rasionalitas dan kualitas dalam memilih. Para anak muda juga bisa terpengaruh oleh sosok lain," katanya.
Sebelumnya, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, mengatakan gimik gemoy hanya menjadi alat untuk menarik perhatian pemilih muda yang memang menjadi target utama TKN.
Ketika perhatian pemilih muda sudah didapatkan, pihaknya akan dengan mudah menawarkan program kerja Prabowo-Gibran. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan