Pakar Puji Kepemimpinan Jokowi, G20 Berdampak Positif Bagi Kepentingan Indonesia

Selasa, 27 September 2022 – 19:57 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekaligus Presidensi G20 2022. Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pakar Hubungan Internasional Universitas Indonesia Profesor Evi Fitriani memuji kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada G20 karena berhasil membuat Indonesia diperhitungkan di mata dunia internasional.

Menurut Profesor Evi, momentum G20 tidak hanya ajang internasional. Presiden Jokowi memikirkan agar acara tersebut dapat memberikan dampak yang konkret bagi bangsa Indonesia.

BACA JUGA: Jangan Ragukan Kemampuan Pengawal G20, Semua Personel Terlatih dan Profesional

“Sejauh yang saya amati cukup sukses sebagian besar agenda Presiden Jokowi dan timnya. Apa pun yang dilakukan, G20 harus berdampak positif dan konkret bagi kepentingan Indonesia,” ujar Evi, Selasa (27/9/2022).

Guru Besar Hubungan Internasional UI mengatakan kalau melihat peran Presidensi G20 negara sebelum-sebelumnya, tampak sekadar acara seremonial, tidak memberikan efek bagi rakyatnya.

BACA JUGA: Menjelang Presidensi G20, Operasi Kepolisian Mulai Dilakukan

“Nah, saya pikir itu nilai lebih yang tidak dikejar oleh presiden-presiden sebelumnya. Kalau presiden-presiden sebelumnya kan pokoknya asal nanti sukses ada foto-foto dia diberi selamat itu sudah cukup,” ujar Evi.

Namun, hal tersebut berbeda jauh ketika Pemerintah Indonesia menjadi Presidensi G20 2022. Hasil dari G20 berdampak positif bagi masyarakat Indonesia secara riil hingga semua Kementerian dan lembaga memainkan perannya masing-masing.

BACA JUGA: 5 Startup Indonesia Berjaya di G20 Digital Network Innovation 2022

Evi menilai Presiden Jokowi mengejar sampai konkret manfaat G20 bagi rakyat Indonesia secara riil.

“Itu dikejar loh sama beliau (Jokowi). Jadi, semua kementerian yang punya keterkaitan di G20 terus melakukan kegiatan G20 dan hasilnya konkret. Menurut saya ini bagus,” ucap Evi.

Pemerintah, menurut Evi, cukup serius menyelenggarakan G20 ini dan secara subtansi cukup berhasil.

Hal ini didukung dengan langkah sosialisasi yang masif kepada masyarakat Indonesia, bahkan kepada masyarakat dunia lewat kunjungan-kunjungan kerja Presiden ke beberapa negara di Eropa dan Asia.

“Jadi, kelihatan sekali pemerintah ini berusaha menyosialisasikan dan memperlihatkan kepada masyarakat Indonesia, kepada masyarakat dunia dan negara-negara G20 yang lain. Kita serius dan memang berhasil menyelenggarakan secara substansi,” bebernya.

Prof Evi pun mengakui strategi Pemerintah Indonesia dalam memfasilitasi seluruh perwakilan negara di G20 saat menggelar rapat.

Pasalnya, ada beberapa negara Eropa bahkan Amerika Serikat (AS) menolak kehadiran perwakilan Rusia, dan Pemerintah Indonesia mengambil langkah tepat dengan menggelar rapat di atas kapal.

“Beberapa orang yang saya ajak bicara, ini surprise dan mereka kagum dengan keseriusan Indonesia menjaga, mengawal dan menyelenggarakan meeting-meeting,” ujar Profesor Evi.

Dia mengungapkan Indonesa sangat kreatif. Artinya, misalnya kita harus memikirkan banyak negara-negara itu tidak mau satu ruangan dengan perwakilan Rusia.

“Nah, Indonesia ini kreatif akhirnya diselenggarakan di atas kapal. Jadi, kalau mau out harus nyebur ke laut, kan kreatif. Jadinya, dipaksa duduk di situ tidak bisa walkout ketika delegasi Rusia bicara,” ujar Evi.

“Jadi, saya berpikir panitia pusat Indonesia, seluruh penyelenggara di Indonesia itu bekerja cukup serius dan saya melihat di mana-mana itu G-20. Apa yang dilakukan Indonesia untuk G20 sejauh ini sudah cukup baik, sudah cukup bagus,” tegas Profesor Evi.(fri/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler