jpnn.com, JAKARTA - Skimming baru-baru ini menjadi viral di media sosial setelah salah satu nasabah PT Bank Central Asia Tbk atau BCA mengaku kehilangan uang di rekeningnya sebesar Rp 135 juta.
Lalu apa itu skimming? Bagaimana cara menghindarinya?
Menurut Pakar keamanan siber Vaksincom Alfons Tanujaya, Skimming adalah pencurian informasi dari kartu kredit dan debit.
BACA JUGA: Pakar Siber Heran, Nasabah BCA Bisa Kena Skimming, padahal..
Biasanya pelaku skimming memasang alat skimmer di lubang mulut mesin ATM, yaitu skimmer.
Skimer berfungsi untuk merekam tangan korban yang sedang memasukkan kode PIN.
BACA JUGA: Perluas Pengembangan Virtual ATM, BTN Bersinergi dengan Jalin
Bentuk dari alat skimmer itu sangat kecil sehingga sulit diketahui, seperti mulut slot kartu ATM.
Cara kerjanya ialah ketika kartu ATM sudah masuk, skimmer akan membaca dan merekam setiap data yang terdapat pada kartu ATM.
BACA JUGA: Heboh Uang Nasabah BCA Hilang Rp 135 Juta, Sudah Ada Solusi
Alfons menjelaskan ada beberapa cara untuk menghindari praktik skimming, di anataranya:
1. Perhatikan alat transaksi
Skimming adalah kejahatan dengan menggunakan alat yang sulit dideteksi oleh mata.
Sebaiknya kamu memeriksa langit-langit mesin ATM terlebih dahulu sebelum melakukan transaksi.
Namun, jika menemukan alat yang mencurigakan di ATM, kamu dapat langsung menghubungi dan melapor ke pihak bank terkait.
2. Menggunakan kartu chip
Alfons menjelaskan bahwa kartu magnetik sangat rentan di skimming dan dipalsukan.
"Jadi kejahatan skimming terjadi karena bank masih menggunakan teknologi jadul puluhan tahun lalu kartu magnetik yang sudah sangat tidak aman dan harus dihindari untuk digunakan," ungkap Alfons.
Padahal, menurut aturan Bank Indonesia per 1 Januari 2022 semua kartu ATM sudah harus chip.
Untuk itu, dia mengimbau agar pihak bank dan nasabah segera mengganti kartu ATM dan kartu lain dengan teknologi chip yang tidak bisa di skimming lagi.
"Harusnya ini sudah dilakukan oleh mayoritas nasabah dan kartu magnetik jangan digunakan lagi, atau bank menonaktifkan seluruh ATM dengan kartu magnetik agar nasabah mau tidak mau harus mengganti dengan kartu chip," kata Alfons.
3. Mengganti PIN secara berkala
Mengganti PIN secara berkala sangat penting untuk dilakukan karena salah satu metode dari skimming adalah merekam kode PIN ATM.
Sebaiknya kamu mengganti PIN bisa dalam seminggu sekali, tiga hari sekali, ataupun setiap hari.
Hal itu bisa mencegah kejahatan skimming meskipun kode PIN ATM sudah pernah terekam oleh pelaku skimming.
4. Selalu menutup dengan tangan ketika memasukan PIN
Meskipun metode skimming cukup sulit untuk dihindari. Namun, alangkah baiknya kita mencegah hal itu terjadi.
Salah satunya dengan langkah sederhana, yakni selalu menutupi tangan Anda ketika memasukan kode PIN ATM.
Dengan menerapkan langkah tersebut, mesin skimmer akan kesulitan untuk merekam gerakan tangan saat sedang menekan PIN ATM. (mcr28/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Praktis! Begini Cara Mudah Top Up Flazz BCA
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Wenti Ayu