Pakar Siber Ungkap Cara Mencegah Kecurangan pada Sistem Penerimaan CASN

Sabtu, 30 Oktober 2021 – 06:10 WIB
Pakar Siber dari Vaksincom Alfons Tanujaya mengungkapkan beberapa cara untuk mencegah terjadinya kecurangan dalam proses penerimaan CASN. Ilustrasi/Foto: Ricardo/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Keamanan Siber dari Vaksincom Alfons Tanujaya mengungkapkan beberapa cara untuk mencegah terjadinya kecurangan dalam proses penerimaan calon aparatur sipil negara (CASN).

Menurut dia, salah satu cara yang perlu dilakukan ialah menjaga hak administrasi pada komputer yang digunakan peserta tes sehingga hak tersebut tidak dimiliki sembarang orang.

BACA JUGA: Menteri Tjahjo: ASN Terbukti Terlibat Kecurangan Penerimaan CASN Harus Dipecat 

Dengan begitu, lanjut Alfons, pengguna komputer tidak akan bisa sembarangan menginstal aplikasi remote access.

Selain itu, pakai siber itu menyebut, beberapa teknologi juga bisa digunakan untuk menjaga komputer dari instalasi piranti lunak.

BACA JUGA: Dugaan Kecurangan Seleksi CASN di Buol, Guspardi Gaus Bilang Begini

"Seperti software deep freeze dan vaksin protect yang bisa mengunci setelan komputer dan tidak bisa menambahkan aplikasi apapun," kata Alfons kepada JPNN.com, Jumat (29/10).

Kemudian, tindakan audit trail dan pengamatan CCTV live juga dinilai sangat berguna untuk mengidentifikasi kecurangan.

"Server CCTV harus dijaga sebaik-baiknya, aksesnya dibatasi, dan kalau perlu dilakukan backup data CCTV sehingga tidak mudah dihapus," ujar Alumnus Universitas Trisakti itu.

Menanggapi kasus dugaan kecurangan dalam proses penerimaan CASN 2021 di Pemkab Buol, Sulawesi Tengah, Alfons menilai sumber daya manusia yang mengharapkan keuntungan pribadi menjadi penyebab kecurangan ini.

"Saya bersyukur pengawas CASN dan audit trail ini menjalankan tugasnya dengan baik sehingga kecurangan ini bisa diidentifikasi," tutur dia.

Sebab, kata dia, jika pengawas CASN dan audit trail ikut bekerja sama dalam melakukan aksi kecurangan, negara akan menerima kerugian besar berupa ASN yang tidak berkualitas.

Lebih lanjut, Alfons menilai peserta tes yang mengeluarkan uang untuk menjadi ASN akan mengharapkan uangnya kembali saat bertugas.

"Hal ini akan menjadi lingkaran setan yang tidak berkesudahan," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo mengungkapkan adanya dugaan kecurangan yang terjadi pada proses Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).

Kecurangan berawal dari instalasi software remote access yang diduga dilakukan oleh Kepala BKPSDM dan dua orang lainnya di perangkat komputer untuk peserta SKD pada malam hari.

Hal tersebut terbukti dari rekaman CCTV yang sempat terhapus tetapi bisa dikembalikan oleh Tim Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). (mcr9/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
CASN   Penerimaan CASN   Buol   Pakar Siber   BKN   CPNS   Tes CAT CPNS  

Terpopuler