Pakde Karwo Keluarkan Instruksi dari Rusia

Selasa, 08 Agustus 2017 – 07:07 WIB
Jenazah Mantan Gubernur Jawa Timur Basofi Soedirman tiba di rumah duka Kompleks IAPCO, Kemang Timur, Jakarta, Senin (7/8/2017).FOTO: MIFTAHULHAYAT/JAWA POS

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Timur Soekarwo langsung membuat surat instruksi pengibaran bendera setengah tiang kemarin (7/8), sebagai tanda duka atas meninggalnya Gubernur Jatim periode 1993-1998 Basofi Soedirman.

Instruksi itu dia luncurkan dari Rusia karena masih menjalani kunjungan kenegaraan .

BACA JUGA: Pesan Terakhir Pak Basofi untuk Sang Istri

Surat tersebut dikirimkan ke seluruh bupati dan wali kota di Jatim. Diharapkan seluruh instansi dan masyarakat mengibarkan bendera setengah tiang hingga besok (9/8), sebagai wujud penghargaan .

Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf diminta datang pada upacara pemakaman yang berlangsung Selasa (8/8).

BACA JUGA: Ternyata DL Sitorus Sudah Pesan Peti Mati Tiga Tahun Lalu, Beginilah Bentuknya

Gus Ipul Sapaan Saifullah, akan berangkat bersama para asisten gubernur, sekdaprov, dan sejumlah pejabat pemprov lainnya.

Gus Ipul merasa kehilangan sosok yang diingat dengan program one vilage one product (satu desa satu produk) itu. Warga desa didorong untuk berkembang di tempat masing-masing.

BACA JUGA: Intan Pernah Pinjam Buku Catatan Ryan Thamrin saat SMA

”Sehingga urbanisasi ke kota terkontrol. Sampai sekarang warisan kebijakan ini kita jaga,” ucap mantan Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal itu.

Sementara itu, Mantan Ajudan Basofi , Nurkholis punya banyak memori yang tidak bisa dilupakan selama lima tahun mendampingi Basofi.

Kholis kini menjadi Sekretaris Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pindu (BPM PTSP) Jatim.

Salah satu kenangan yang tidak bisa dia lupakan ialah saat dirinya diminta naik haji secara mendadak pada 1997. Saat itu Kholis belum berkeluarga. Usianya 29 tahun. Naik haji masih jadi angan-angan.

”Saya belum siap pak,” ujar Kholis menirukan perkataannya saat itu. “Haji itu masalah niat bukan siap. Sudah kamu daftar hari ini,” timpal Basofi saat itu ditirukan Kholis.

Saat itu antrean haji belum begitu panjang seperti sekarang. Sepekan setelah mendaftar Kholis sudah sampai di tanah suci.

Dia diminta fokus menunaikan ibadah dan tidak memikirkan bagaimana sang gubernur tanpa ajudan. Saat itu tugas Kholis digantikan Januar.

Kholis menceritakan, bahwa Basofi punya tradisi rutin setiap tiga bulan. Main tenis dengan seluruh bupati dan wali kota se-Jatim. Kegiatan ini menjadi ajang pemersatu antar kepala daerah. Tuan rumahnya digilir setiap kota.

Dalam perjalanan dinas ke kota-kota tersebut Kholis diminta menyediakan kaset CD lagu-lagu terbaru. Tidak hanya dangdut. Lagu pop Indonesia dan mancanegara harus tersedia untuk menambah koleksi di mobil. Dengan cara itu pengetahuan musik sang gubernur jadi up to date.

”Jadi bapak itu belajar nyanyinya banyak di mobil. Jadi selama perjalanan beliau nyanyi terus,” lanjut mantan kabag Tatalaksana Biro Organisasi Jatim itu. (sal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menyedihkan, Begini Kondisi Dr Ryan Thamrin Sebelum Meninggal


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler